MERENUNGKAN
DOA SALAM MARIA
Dalam
tradisi Gereja Katolik doa Salam Maria adalah doa yang paling favorit, terutama
ketika doa itu bergema indah dalam untaian doa Rosario. Tetapi keindahan doa
itu mungkin tidak seindah dengan makna dan kedalaman artinya bagi hidup kita.
Hal ini bisa terjadi karena doa itu kita ucapkan di luar kepala dan
berulang-ulang. Karena itu dalam kesempatan ini mari kita bersama-sama mendalami
doa Salam Maria agar kita tidak terus menerus berdoa secara hafalan, tetapi
juga memahami maknanya.
Asal
Usul Doa Salam Maria
Doa Salam
Maria yang kita kenal sekarang ini tidak sama dengan awalnya. Dulu doa Salam Maria
hanya berbunyi: “ Salam Maria, penuh rahmat” (Ave Maria gratia plena). Doa ini berasal dari perkataan Malaekat
Gabriel utusan Allah ketika ia menyampaikan Kabar gembira kepada Maria di Nasareth. "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau (Lk.1:28). Sebelum
abad ke-7 doa ini sudah dipergunakan oleh para Bapa Gereja sebagai ungkapan
menghormati Bunda Maria.
Baru abad
ke-12 doa Salam Maria mendapat penambahan kata-kata yang berasal dari Elisabeth
sewaktu ia mendapat kunjungan Maria. “Terpujilah engkau diantara wanita dan
terpujilah buah tubuhmu” Kata-kata ini
diambil dari Inji Lukas, “ Diberkatilah engkau di antara wanita dan
diberkatilah buah rahimmu” (Lk.1:48) Penambahan kata “Yesus” baru dikenal pada
abad ke-15.
Pada abad
ke-13 di kalangan umat kristiani berkembanglah doa-doa singkat seperti ““ Santa
Maria doakanlah kami. Amin” “Doakalah
kami yang berdosa ini. Amin” Doa-doa ini
kemudian ditambahkan ke dalam doa Salam Maria, hingga pada abad ke-15 doa Salam
Maria menjadi lengkap. Doa ini kemudian diresmikan untuk seluruh Gereja oleh Bapa
Paus Pius V pada tahun 1568. Tetapi baru pada abad ke-16 doa Salam Maria
dipergunakan untuk doa Rosario dengan perpuluhan dan perenungan peristiwa
hidup, wafat dan kebangkitan Kristus. Jadi doa Salam Maria menjadi lengkap seperti kita kenal
sekarang ini membutuhkan waktu hampir 8 abad atau 800 tahun.
Merenungkan
Doa Salam Maria
Doa Salam
Maria diawali dengan ucapan “Salam Maria” yang artinya “Bergembiralah Maria” Ini adalah salam
Allah kepada Maria yang diucapkan oleh Malaekat Gabriel. Salam Allah yang akan
membawa kegembiraan bagi dunia, karena Allah akan menjelma menjadi manusia dengan mengambil hambanya
yang rendah ini untuk menebus dunia yaitu Maria. Kita juga punya salam yaitu “Berkah Dalem”
Salam ini diharapkan membawa kegembiraan karena kita berharap Allah akan
senantiasa memberi berkah/berkat kepada saudara kita
yang kita beri salam. Tapi
betulkah makna itu ada dalam hati kita
ketika kita mengucapkan salam itu?
Penuh Rahmat, Tuhan sertamu. Kata-kata ini mengingatkan
kita bahwa Maria adalah penuh rahmat (full of grace), karena Tuhan yang menjadi sumber segala
rahmat
hadir dan tinggal
bersama
Maria. Kepenuhan
rahmat pada Maria telah menjadikan Maria, baitNya yang Kudus, tabut perjanjianNya.
Oleh karena itu kita bisa mohon rahmat kepada Allah melalui Bunda Maria, Bunda
kita yang tersuci ini, Bunda yang penuh rahmat. Doa rosario adalah kesempatan
yang baik untuk mohon rahmat kepada
Allah melalui Bunda Maria. Kita diberi kesempatan untuk menyampaikan permohonan
ketika kita berhenti sejenak pada
pembacaan peristiwa-peristiwa hidup, wafat dan kebangkitan Kristus. Di situ
kita bisa menyampaikan permohonan baik secara lisan atau dalam hati, baik untuk
pribadi atau untuk bersama. Tapi bagaimana apakah kesempatan itu gunakan? Kalau tidak secara
lisan ya secara hati/batin?
Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah
tubuhmu, Yesus: Doa ini mengingatkan kita kepada Elisabeth ketika ia
menyampaikan salam kepada Maria, sewaktu berkunjung kepadanya dan salam itu kini menjadi salam kita. Elisabet menyebut Maria orang yang berbahagia dan
terpuji diantara semua wanita, karena ia percaya akan penggenapan sabda Tuhan.
Sama dengan Abraham yang percaya menjadi berkat bagi semua bangsa, demikian
Maria menjadi berkat dan ibu bagi semua orang percaya karena “buah tubuhmu”
yang adalah Yesus sendiri. Bagi kita
salam Elisabeth
memperteguh penghormatan kita kepada Bunda Maria dan percaya bahwa ibu kita ini akan selalu
membantu kita untuk lebih mencintai Puteranya. Orang katolik
sejati adalah orang yang tak akan pernah lupa memberikan penghormatan kepada Bunda Maria, sebab ia adalah ibu
ktta, seperti dikatakan
Yesus kepada Yohanes saat Ia tergantung di kayu salib. Maka apakah kita selalu
ingat kepada Bunda Maria dalam
hidup kita setiap hari? Atau apakah kita hanya akan memuji dan menghormatinya di bulan-bulan Oktober dan Mei? sesudah
itu rosario yang kita pakai sebagai sarana menghormati, kita
parkir di saku?
Santa Maria, Bunda Allah, kata yang indah ini
lahir dari kekaguman Elisabeth ketika Maria mengunjunginya. “Siapakah aku ini,
sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?” Elisabeth menyebut Maria Ibu Tuhanku,
Bunda Yesus, Bunda Allah, Bunda kita semua. Maka kita sebagai anak-anaknya diajak
mengikuti teladan Maria ketika ia menjawab sapaan Allah “Terjadilah padaku
menurut perkataanmu” Biarlah kehendak Tuhan yang terjadi dalam hidup kita.
Inilah teladan Maria yang membuat kita bisa menyerahkan diri kepada Allah.
Hidup kita tidak kehilangan harapan ketika penderitaan, kegagalan, kekecewaan apapun menimpa kita, karena bukan kehendakku yang terjadi
melainkan kehendak Allah yang terjadi. Samta Maria Bunda Allah lindungilah kami
anak-anakmu ini.
Doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami
mati:Menyadari
bahwa kita adalah orang berdosa, orang yang tidak sempurna dihadapan Allah,
maka kita mohon kepada Allah agar senantiasa mengampuni dosa kita, agar hidup
kita tidak jatuh sekalipun berbagai tantangan dan
godaan menghadang kita. Karena itu kita mohon dukungan doa dari Bunda Maria,
terutama agar di saat akhir hidup kita Bunda Maria menguatkan kita menghadapi
misteri kematian. Doa-doa ibu akan sangat menguatkan kita, saat kita membangun
kepasrahan yang tulus, dalam menghadapi ajal kita.
Penutup
Mempelajari dan merenungkan doa Salam Maria, kini kita tahu
bahwa Doa Salam Maria bagian pertama adalah
gabungan dari yang diucapkan oleh Malaekat Gabriel kepada Maria
(Luk.1:28) dan Elisabeth kepada Maria (Luk. 1:42) “ Salam Maria penuh rahmat Tuhan sertamu. Terpujilah engkau diantara
wanita dan terpujiah buah tubuhmu Yesus”
Inilah doa yang berakar dari Sabda Tuhan, doa yang lahir dari kehendak
Allah dan jawaban manusia kepadaNya.
Sedang bagian kedua berasal dari Tradisi Gereja Katolik pada
abad ke-13 hingga abas 15 “ Santa Maria
Bunda Allah, doakanlah kami orang yang berdosa ini, sekarang dan pada waktu
kami mati” Doa ini mempunyai akar
yang kuat karena tumbuh dan berkembang dari dan dalam tradisi Gereja Katolik
dimana pengalaman, pengungkapan, penafsiran atas pewahyuan diri Allah atau atas
iman kita diteruskan dari angkatan yang satu ke angkatan yang lain. Maka belajar
dari Doa Salam Maria ini kita dipanggil untuk hidup dari sabda Tuhan dan dari
tradisi katolik.
0 comments:
Post a Comment