PERTEMUAN ADVEN III
LINGKUNGAN SANTA MONICA
Kamis, 18 Desember 2014
____________________________
Pertemuan
adven selalu dimulai atau ditandai dengan penyalaan lilin adven. Kali ini
keluarga Bp. Ing. Luddy Indra Purnomo sebagai tuan rumah pertemuan berkenan
menyalakan lilin adven yang ke III. Dengan diringi doa pembukaan setelah
penyalaan lilin, sarasehan adven III dimulai.
Kisah Nyata
Bruder
Robert, BM pemandu pertemuan mulai mengajak umat mendalami kisah nyata yang
dialami Mas Wahyu dari Gunung Kidul Yogyakarta. Kisah ini memaparkan perjuangan
Mas Wahyu menghadapi persoalan hidup dengan tetap menjaga imannya sebagai orang
katolik. Ia percaya oleh karena imannya kepada Kristus, ia mampu menghadapi dan
mengatasi berbagai persoalan hidup. Kepada umat lingkungan Br. Robert mengajak
berefleksi, apakah pengalaman Mas Wahyu itu
juga pernah terjadi dalam hidup kita sebagai sosok umat beriman yang tangguh?
Bruder mengajak umat untuk mensharingkan pengalamannya.
Pengalaman
iman sebagaimana nyata dalam hidup Mas Wahyu memang terasa dalam hidup sebagian
umat sekalipun dalam versi berbeda. Perjalanan menjadi seorang beriman katolik
dengan berbagai lika-liku hidup bukan saja nyata dalam hidup secara pribadi,
tetapi juga dalam pribadi hidup orang lain. Tantangan sebelum menjadi seorang
katolik seperti penderitaan sakit atau berhadapan dengan berbagai pilihan
keyakinan justru menjadikan tantangan itu menghantar mereka menjadi seorang beriman
katolik. Memperhatikan pengalaman umat itu Bruder Robert menegaskan bahwa
beriman tangguh hanya bisa terjadi atau berakar dalam Kristus. Akar inilah yang
memberi daya kekuatan hidup kepada orang beriman sebagaimana itu terjadi pada
kehidupan tanaman. Semakin dalam akar itu, semakin kuat tanaman atau orang
menghadapi terpaan atau tantangan hidup.
Inspirasi Kitab Suci
Untuk
memperdalam hidup beriman tangguh, Br. Bruder Robert mengajak umat mendengarkan
dan merenungkan sabda Tuhan dari surat Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika.
Sabda Tuhan dibacakan berulang kali agar umat bisa menemukan apa yang menjadi
inti dari surat Paulus atau sabda Tuhan dan bagaimana itu dialami dalam hidup umat?
Pengalaman berakar dalam Kristus diyakini sebagai inti
sabda Tuhan dan merupakan syarat utama menjadi seorang beriman yang tangguh.
Ada kesedihan mendalam yang dialami oleh salah dari umat dalam menanggapi
pentingnya hidup berakar dalam Kristus. Ia menyadari bahwa ia sungguh-sungguh
adalah orang yang tidak memiliki ketangguhan iman meskipun telah lama menjadi
orang katolik terutama ketika ia mengabaikan panggilan pelayanan yang ia terima
dari Allah. Ia rapuh dan tak berdaya menghadapi tantangan dan godaan sehingga
ia jatuh dalam ketidaksetiaan. Dengan luka, sedih dan malu, ia harus menerima
situasi kedosaan itu. Tetapi kini ia
sedang dan telah menghidupi semangat pertobatan dan ingin selalu menjadikan
Kristus sebagai akar hidupnya dalam hidup berkeluarga. Apa yang ia alami masa
lampau jangan terjadi pada anak-anaknya, karena hal itu akan membawa duka yang
mendalam. Itulah sebab ia mengobarkan
semangat pada anak-anaknya agar dalam situasi sesulit apapun jangan pernah
mengeluh, atau protes apalagi
meninggalkan Kristus.
Aksi
Untuk aksi atau apa yang
akan kita lakukan sesudah perenungan kisah nyata, perenungan sabda Tuhan dan
berefleksi bersama, Br. Robert menyerahkan kepada masing-masing pribadi.
Penutup
Sebelum pertemuan doa Adven
ditutup, Bruder Robert menegaskan kembali bahwa hidup beriman tangguh hanya
terjadi dalam hidup kita kalau kita sungguh berakar pada Kristus. Setelah itu
Br. Robert mengajak umat untuk menyampaikan doa permohonan, dilanjutkan dengan
doa Bapa kami dan diakhiri dengan doa mohon berkat.
Selesai
pendalaman bahan pertemuan Adven, Bp. Budiman Ketua Lingkungan menyampaikan
beberapa informasi:
- tanggal 23 Desember 2014 Lingkungan St. Monica mendapat tugas jaga malam/ronda di Stasi GBM
- Diharapkan warga berkenan membantu saudara-saudara kita korban tanah longsor Banjarnegara dengan memberikan uang, Bantuan kemudian akan dikoordinasikan dengan Stasi dan Paroki. (SMS Ketua Dewan Stasi Maguwo)
- Amplop Natal untuk Stasi bagi mereka yang belum mengumpulkan diharapkan untuk segera mengumpulkan. Sedang untuk Amplop Natal Paroki diharapkan terkumpul pada bulan Januari 2015.
- Begitu besar beban keuangan yang harus ditanggung Lingkungan St. Monica, maka untuk iuran tahun 2015 disepakati/dinaikan menjadi Rp. 10.000,- tiap bulan.
- Tugas koor untuk Stasi GBM. Lingkungan St. Monica saat ini masih tetap bergabung dengan Lingkungan St. Petrus. Tapi untuk tata laksana dilakukan sendiri oleh Lingkungan St. Monica.
- Januari 2015 Lingkungan St. Monica akan menjadi tuan rumah JUMPAWI. Kepastian waktu masih menunggu dari pihak Romo Paroki
- Pertemuan Adven berikutnya dilaksanakan di rumah Bp. AY.Hery Purnomo, Karangnongko, Senin 22 Desember 2014.
0 comments:
Post a Comment