PERTEMUAN ADVEN II
LINGKUNGAN SANTA MONICA
Kamis, 12 Desember 2014
_____________________
Dalam kata pengantarnya, ketika mengawali pertemuan Adven
II di rumah Kel. Bp. Y. Soegiyatno Karangnongko, Kamis 12 Desember 2014, Bp.
YZ. Budiman mengatakan tujuan tema kita hari ini ialah mengajak kita menjadi umat katolik yang beriman cerdas baik
dalam pemahaman iman maupun dalam mensikapi persoalan-persoalan. Hal-hal yang
berkaitan dengan iman diharapkan kita bisa mempertanggungjawabkan dengan baik.
Janganlah kita asal ngomong “pokoknya” tanpa ada landasan pengetahuan iman yang
benar dan tepat. Selesai memberikan kata pengantar, Bp. Budiman mempersilahkan Kel.
Bp. Yosaphat Soegiyatno menyalakan lilin Adven II sebagai tanda pertemuan dimulai.
Kisah Nyata Mas Suto
Selanjutnya, Bp.
Budiman mengajak kita untuk sharing pengalaman, apakah kisah nyata seperti yang
dialami Mas Suto (materi pertemuan) juga pernah kita alami terutama ketika kita
sulit menjawab pertanyaan perihal iman dari orang lain ? Apakah kita juga
menggunakan istilah “pokoknya”? Dalam sharing disadari bahwa tidak semua dari
antara kita (umat) memiliki pengetahuan iman yang baik. Kita masih perlu
belajar tentang hal-hal yang berkaitan dengan pengetahuan iman. Misalnya dari yang
paling sederhana mengapa kita harus membuat tanda salib sewaktu hendak berdoa?
Apalagi kalau kita berselancar di dunia maya (internet) ada berbagai pertanyaan
yang tidak mudah kita jawab. Akan tetapi- demikian salah satu umat mengatakan –
kita tidak perlu takut menghadapi berbagai pertanyaan. Kalau kita pada akhirnya
kesulitan menjawab kita boleh menggunakan kata “pokoknya” dalam pengertian “aku
tetap mengimaninya”. Jangan sampai karena pertanyaan itu kita kecil hati
seperti orang tak beriman. Sebaliknya iman kita harus membesar dan kuat justru
karena pertanyaan itu, dengan tetap mau belajar memperdalam pengetahuan tentang
iman selanjutnya.
Sisi
lain dalam dunia mahasiswa – demikian salah satu umat mengatakan – perlu dalam
menghadapi pertanyaan tentang iman harus kita jawab dengan menggunakan logika. Sebab
rasionalitas mudah menyakinkan mereka kepada yang bertanya. Akan tetapi rasionalitas
hendaklah tetap merujuk pada pengetahuan iman yang benar dan tepat sehingga
tidak terjadi debat kusir atau adu logika semata. Logika memang boleh, tetapi sekali
lagi pada akhirnya kita harus sampai pada jawaban tentang iman yang benar dan
tepat. Atau kata lain logika adalah sarana atau cara untuk menyampaikan saja.
Pengetahuan iman katolik adalah yang pokok. Terhadap pertanyaan-pertanyaan
untuk mengukur kecerdasan akan pengetahuan iman yang disediakan dalam buku
panduan, Bp. Budiman mempersilahkan
masing-masing umat menjawab pertanyaan itu di rumah dengan jawaban yang telah
tersedia dalam buku panduan sebagai salah satu usaha belajar tentang
pengetahuan iman.
Inspirasi Kitab Suci
Setelah
mendalami dan menyikapi kisah nyata Mas Suto, Bp. Budiman kemudian mengajak
umat untuk menggali inspirasi Kitab Suci perihal “lima gadis bodoh dan lima gadis
bijaksana” (Mat. 25: 1-13), Kita diajak
untuk menemukan arti menjadi orang katolik yang cerdas serta bijaksana melalui
perumpamaan itu. Dalam sharing terungkap
bahwa lima gadis bijaksana menjadi pilihan yang pas untuk mendapatkan arti menjadi
orang katolik yang cerdas. Mempersiapkan diri dengan membekali diri dengan banyak
pengetahuan tentang iman sebagaimana gadis bijaksana mempersiapkan minyak yang
cukup merupakan bagian penting dari hidup beriman yang mendalam. Hidup beriman
mendalam adalah hidup yang terungkap bukan saja dari segi penghayatan, tetapi
juga dari segi pengetahuan yaitu memiliki pengetahuan yang benar dan wawasan
yang luas mengenai pokok-pokok iman kristiani. Oleh karena itu mempersiapkan
diri atau berjaga-jaga berarti suatu usaha aktif mencari atau belajar untuk
memperoleh banyak pengetahuan perihal pokok-pokok iman. Inilah hidup beriman
yang cerdas.
Aksi
Meskipun
belum menjadi kesepakatan bersama, usaha
untuk membangun hidup beriman yang cerdas akan dilaksanakan dalam berbagai
bentuk. Bulan katekese Mengenal Maria (BKMM) yang telah kita laksanakan
misalnya bisa menjadi kesempatan lebih lanjut untuk memperdalam pengetahuan
kita mengenai pokok-pokok iman. Atau juga dalam kesempatan-kesempatan tertentu
dalam doa lingkungan bisa juga digunakan untuk belajar mengembangkan diri atau
memperdalam pengetahuan.
Penutup
Sebelum
pertemuan doa Adven ditutup, Bp. Budiman mengajak umat untuk menyampaikan doa
permohonan, dilanjutkan dengan doa Bapa kami dan diakhiri dengan doa mohon
berkat. Selesai memperdalam bahan pertemuan Adven, Bp. Budiman menyampaikan
beberapa informasi: (1) kita diundang untuk menghadiri perayaan ekaristi
memperingati 40 hari wafatnya Bp. Yusup Bedjo Praptoharjono, Bapak dari Ibu
Nunik Sabtu tanggal 13 Desember 2014 jam 19.00 WIB (2) Lingkungan St. Monica
mendapat tugas jaga ronda malam Natal di Stasi Maguwo. (3) mohon berkenan
mengisi amplop sumbangan Natal dari Paroki (4) diharapkan kita latihan koor
untuk meriahkan perayaan Ekaristi “nuju bulan “ Keluarga putra dari Bp/Ibu Y.
Soegiatno (5) Jumlah Keluarga Lingkungan St. Monica untuk tahun 2015 menjadi 24
KK. (6) Pertemuan Adven ke 3 akan dilaksanakan di rumah Kel. Bp. AY. Hery
Purnomo, pemandu pertemuan Bruder Robert. Setelah hujan mulai agak mereda, Bp.
Budiman selaku Ketua Lingkungan mohon pamit dan terimakasih atas waktu dan
tempat yang diberikan Kel.Bp. Yosaphat Soegiyatno untuk doa Adven.
0 comments:
Post a Comment