Sunday, 14 December 2014

PERTEMUAN ADVEN II 12 DESEMBER 2014



PERTEMUAN ADVEN II
LINGKUNGAN SANTA MONICA
Kamis, 12 Desember 2014
_____________________ 

         Dalam kata pengantarnya, ketika mengawali pertemuan Adven II di rumah Kel. Bp. Y. Soegiyatno Karangnongko, Kamis 12 Desember 2014, Bp. YZ. Budiman mengatakan tujuan tema kita hari ini ialah mengajak kita  menjadi umat katolik yang beriman cerdas baik dalam pemahaman iman maupun dalam mensikapi persoalan-persoalan. Hal-hal yang berkaitan dengan iman diharapkan kita bisa mempertanggungjawabkan dengan baik. Janganlah kita asal ngomong “pokoknya” tanpa ada landasan pengetahuan iman yang benar dan tepat. Selesai memberikan kata pengantar, Bp. Budiman mempersilahkan Kel. Bp. Yosaphat Soegiyatno menyalakan lilin Adven II sebagai tanda pertemuan dimulai.

Kisah Nyata Mas Suto

            Selanjutnya,  Bp. Budiman mengajak kita untuk sharing pengalaman, apakah kisah nyata seperti yang dialami Mas Suto (materi pertemuan) juga pernah kita alami terutama ketika kita sulit menjawab pertanyaan perihal iman dari orang lain ? Apakah kita juga menggunakan istilah “pokoknya”? Dalam sharing disadari bahwa tidak semua dari antara kita (umat) memiliki pengetahuan iman yang baik. Kita masih perlu belajar tentang hal-hal yang berkaitan dengan pengetahuan iman. Misalnya dari yang paling sederhana mengapa kita harus membuat tanda salib sewaktu hendak berdoa? Apalagi kalau kita berselancar di dunia maya (internet) ada berbagai pertanyaan yang tidak mudah kita jawab. Akan tetapi- demikian salah satu umat mengatakan – kita tidak perlu takut menghadapi berbagai pertanyaan. Kalau kita pada akhirnya kesulitan menjawab kita boleh menggunakan kata “pokoknya” dalam pengertian “aku tetap mengimaninya”. Jangan sampai karena pertanyaan itu kita kecil hati seperti orang tak beriman. Sebaliknya iman kita harus membesar dan kuat justru karena pertanyaan itu, dengan tetap mau belajar memperdalam pengetahuan tentang iman selanjutnya.

Sisi lain dalam dunia mahasiswa – demikian salah satu umat mengatakan – perlu dalam menghadapi pertanyaan tentang iman harus kita jawab dengan menggunakan logika. Sebab rasionalitas mudah menyakinkan mereka kepada yang bertanya. Akan tetapi rasionalitas hendaklah tetap merujuk pada pengetahuan iman yang benar dan tepat sehingga tidak terjadi debat kusir atau adu logika semata. Logika memang boleh, tetapi sekali lagi pada akhirnya kita harus sampai pada jawaban tentang iman yang benar dan tepat. Atau kata lain logika adalah sarana atau cara untuk menyampaikan saja. Pengetahuan iman katolik adalah yang pokok. Terhadap pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur kecerdasan akan pengetahuan iman yang disediakan dalam buku panduan,  Bp. Budiman mempersilahkan masing-masing umat menjawab pertanyaan itu di rumah dengan jawaban yang telah tersedia dalam buku panduan sebagai salah satu usaha belajar tentang pengetahuan iman.

Inspirasi Kitab Suci

Setelah mendalami dan menyikapi kisah nyata Mas Suto, Bp. Budiman kemudian mengajak umat untuk menggali inspirasi Kitab Suci perihal “lima gadis bodoh dan lima gadis bijaksana” (Mat. 25: 1-13),  Kita diajak untuk menemukan arti menjadi orang katolik yang cerdas serta bijaksana melalui perumpamaan itu.  Dalam sharing terungkap bahwa lima gadis bijaksana menjadi pilihan yang pas untuk mendapatkan arti menjadi orang katolik yang cerdas. Mempersiapkan diri dengan membekali diri dengan banyak pengetahuan tentang iman sebagaimana gadis bijaksana mempersiapkan minyak yang cukup merupakan bagian penting dari hidup beriman yang mendalam. Hidup beriman mendalam adalah hidup yang terungkap bukan saja dari segi penghayatan, tetapi juga dari segi pengetahuan yaitu memiliki pengetahuan yang benar dan wawasan yang luas mengenai pokok-pokok iman kristiani. Oleh karena itu mempersiapkan diri atau berjaga-jaga berarti suatu usaha aktif mencari atau belajar untuk memperoleh banyak pengetahuan perihal pokok-pokok iman. Inilah hidup beriman yang cerdas.

Aksi

Meskipun belum menjadi kesepakatan bersama,  usaha untuk membangun hidup beriman yang cerdas akan dilaksanakan dalam berbagai bentuk. Bulan katekese Mengenal Maria (BKMM) yang telah kita laksanakan misalnya bisa menjadi kesempatan lebih lanjut untuk memperdalam pengetahuan kita mengenai pokok-pokok iman. Atau juga dalam kesempatan-kesempatan tertentu dalam doa lingkungan bisa juga digunakan untuk belajar mengembangkan diri atau memperdalam pengetahuan.

Penutup

Sebelum pertemuan doa Adven ditutup, Bp. Budiman mengajak umat untuk menyampaikan doa permohonan, dilanjutkan dengan doa Bapa kami dan diakhiri dengan doa mohon berkat. Selesai memperdalam bahan pertemuan Adven, Bp. Budiman menyampaikan beberapa informasi: (1) kita diundang untuk menghadiri perayaan ekaristi memperingati 40 hari wafatnya Bp. Yusup Bedjo Praptoharjono, Bapak dari Ibu Nunik Sabtu tanggal 13 Desember 2014 jam 19.00 WIB (2) Lingkungan St. Monica mendapat tugas jaga ronda malam Natal di Stasi Maguwo. (3) mohon berkenan mengisi amplop sumbangan Natal dari Paroki (4) diharapkan kita latihan koor untuk meriahkan perayaan Ekaristi “nuju bulan “ Keluarga putra dari Bp/Ibu Y. Soegiatno (5) Jumlah Keluarga Lingkungan St. Monica untuk tahun 2015 menjadi 24 KK. (6) Pertemuan Adven ke 3 akan dilaksanakan di rumah Kel. Bp. AY. Hery Purnomo, pemandu pertemuan Bruder Robert. Setelah hujan mulai agak mereda, Bp. Budiman selaku Ketua Lingkungan mohon pamit dan terimakasih atas waktu dan tempat yang diberikan Kel.Bp. Yosaphat Soegiyatno untuk doa Adven.




0 comments:

Post a Comment