Muhammadiyah tak haramkan Muslim ucapkan Natal
22/12/2014
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah membantah organisasinya
telah mengharamkan umat Muslim untuk mengucapkan selamat Natal kepada
umat Kristiani. Organisasi Islam tertua yang didirikan di Yogyakarta
tahun 1912 itu belum pernah mengeluarkan fatwa secara resmi yang
mengharamkan umat Muslim mengucapkan selamat Natal.
“Kalau pun ada warga Muhammadiyah yang mengharamkan itu perorangan.
Biasanya mengacu pada fatwa Buya Hamka,” kata Sekretaris Wilayah
Muhammadiyah Jawa Tengah, Tafsir, Ahad, 21 Desember 2014.
Padahal, menurut Tafsir, fatwa Buya Hamka yang pernah disampaikan
tahun 1980-an itu dalam kapasitas sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia
(MUI). “Buya Hamka memang pengurus pusat Muhammadiyah,” kata Tafsir.
Menurut Tafsir, hingga sekarang Muhammadiyah membebaskan warganya
untuk mengucapkan selamat Natal kepada umat Nasrani. Sikap itu mengacu
pada situasi masing-masing warga Muhammadiyah dalam menjaga toleransi
sesama umat beragama.
Ia menjelaskan, membolehkan ucapan Natal berdasarkan niat dan
pengakuan sebagai kelahiran Nabi Isa yang diakui oleh umat Kristen
sebagai Yesus,” katanya.
Sekretaris MUI Jawa Tengah, Ahmad Rofiq, menyatakan masih menghormati
fatwa yang dikeluarkan oleh Buya Hamka. Meski begitu, menurut Rofiq,
hal itu tak perlu dibesar-besarkan. “MUI tetap menghargai hak-hak umat
lain, tak perlu didramatisir,” kata Rofiq.
Ia menampik tudingan bahwa fatwa yang pernah dikeluarkan oleh MUI itu
tak toleran terhadap umat lain. Namun, ia menyatakan itu hanya imbauan
dalam hubungan ritual agama. “Natal itu ritual ibadah, kalau kami masuk
nanti malah jadi masalah,” katanya.
Rofiq meminta agar umat melihat sebuah fatwa secara proposional, apa
lagi, menurut Rofiq, selama ini MUI sangat toleran terhadap agama lain
yang dibuktikan dengan menghargai hari libur nasional dilakukan pada
hari Ahad, bukan hari Jumat ketika umat Islam banyak menjalankan ibadah.
“Kami tetap menghargai dan toleran, bahkan dibuat dalam wadah
kerukuran antarumat beragama melibatkan tokoh masing-masing,” katanya.
Ucapan Natal tak lunturkan keyakinan
Direktur Wahid Institute Yenny Wahid mengatakan bahwa pemberian
ucapan Natal kepada umat nasrani tidak akan melunturkan keyakinan yang
dimiliki seseorang.
“Kita, kan, harus percaya diri dengan keyakinan kita. Ucapan Natal
tidak melunturkan keyakinan seseorang, kan,” katanya, saat dihubungi, 20
Desember 2014.
Yenny mengatakan setiap orang memiliki hak untuk memiliki
keyakinannya masing-masing. Ia pun meyakini dalam kitab suci, Tuhan
sudah menuliskan bahwa akan ada banyak perbedaan suku, tradisi, dan
keyakinan.
Yenny sendiri meyakini bahwa jalan kebenarannya adalah melalui agama
Islam. Dengan mengucapkan Natal, ia menghormati kaum nasrasi yang
meyakini jalan kebenarannya masing-masing. “Aqidah kita, kan, tidak akan
luntur karena ucapan Natal”, katanya
Menurut putri Mantan Presiden Abdurrahman Wahid ini, Indonesia adalah
negara mayoritas Islam di dunia. Karena itu, Indonesia harus bisa
mengayomi warga yang memiliki keyakinan minoritas.
Hal itu sama dengan kelompok masyarakat muslim yang diayomi oleh
masyarakat negara nonmuslim di negara lain. “Indonesia harus memberikan
cerminan kepada dunia dengan kelembutan dan kedamian. Muslim Indonesia
harus jadi inspirasi bagi yang dunia,” katanya. (Tempo.co)
0 comments:
Post a Comment