Wednesday, 24 December 2014

Muhammadiyah tak haramkan Muslim ucapkan Natal


Muhammadiyah tak haramkan Muslim ucapkan Natal

22/12/2014


Muhammadiyah tak haramkan Muslim ucapkan Natal thumbnailPimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah membantah organisasinya telah mengharamkan umat Muslim untuk mengucapkan selamat Natal kepada umat Kristiani. Organisasi Islam tertua yang didirikan di Yogyakarta tahun 1912 itu belum pernah mengeluarkan fatwa secara resmi yang mengharamkan umat Muslim mengucapkan selamat Natal.

“Kalau pun ada warga Muhammadiyah yang mengharamkan itu perorangan. Biasanya mengacu pada fatwa Buya Hamka,” kata Sekretaris Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Tafsir, Ahad, 21 Desember 2014.

Padahal, menurut Tafsir, fatwa Buya Hamka yang pernah disampaikan tahun 1980-an itu dalam kapasitas sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI). “Buya Hamka memang pengurus pusat Muhammadiyah,” kata Tafsir.

Menurut Tafsir, hingga sekarang Muhammadiyah membebaskan warganya untuk mengucapkan selamat Natal kepada umat Nasrani. Sikap itu mengacu pada situasi masing-masing warga Muhammadiyah dalam menjaga toleransi sesama umat beragama.
Ia menjelaskan, membolehkan ucapan Natal berdasarkan niat dan pengakuan sebagai kelahiran Nabi Isa yang diakui oleh umat Kristen sebagai Yesus,” katanya.

Sekretaris MUI Jawa Tengah, Ahmad Rofiq, menyatakan masih menghormati fatwa yang dikeluarkan oleh Buya Hamka. Meski begitu, menurut Rofiq, hal itu tak perlu dibesar-besarkan. “MUI tetap menghargai hak-hak umat lain, tak perlu didramatisir,” kata Rofiq.

Ia menampik tudingan bahwa fatwa yang pernah dikeluarkan oleh MUI itu tak toleran terhadap umat lain. Namun, ia menyatakan itu hanya imbauan dalam hubungan ritual agama. “Natal itu ritual ibadah, kalau kami masuk nanti malah jadi masalah,” katanya.

Rofiq meminta agar umat melihat sebuah fatwa secara proposional, apa lagi, menurut Rofiq, selama ini MUI sangat toleran terhadap agama lain yang dibuktikan dengan menghargai hari libur nasional dilakukan pada hari Ahad, bukan hari Jumat ketika umat Islam banyak menjalankan ibadah.
“Kami tetap menghargai dan toleran, bahkan dibuat dalam wadah kerukuran antarumat beragama melibatkan tokoh masing-masing,” katanya.

Ucapan Natal tak lunturkan keyakinan

Direktur Wahid Institute Yenny Wahid mengatakan bahwa pemberian ucapan Natal kepada umat nasrani tidak akan melunturkan keyakinan yang dimiliki seseorang.

“Kita, kan, harus percaya diri dengan keyakinan kita. Ucapan Natal tidak melunturkan keyakinan seseorang, kan,” katanya, saat dihubungi, 20 Desember 2014.
Yenny mengatakan setiap orang memiliki hak untuk memiliki keyakinannya masing-masing. Ia pun meyakini dalam kitab suci, Tuhan sudah menuliskan bahwa akan ada banyak perbedaan suku, tradisi, dan keyakinan.

Yenny sendiri meyakini bahwa jalan kebenarannya adalah melalui agama Islam. Dengan mengucapkan Natal, ia menghormati kaum nasrasi yang meyakini jalan kebenarannya masing-masing. “Aqidah kita, kan, tidak akan luntur karena ucapan Natal”, katanya

Menurut putri Mantan Presiden Abdurrahman Wahid ini, Indonesia adalah negara mayoritas Islam di dunia. Karena itu, Indonesia harus bisa mengayomi warga yang memiliki keyakinan minoritas.
Hal itu sama dengan kelompok masyarakat muslim yang diayomi oleh masyarakat negara nonmuslim di negara lain. “Indonesia harus memberikan cerminan kepada dunia dengan kelembutan dan kedamian. Muslim Indonesia harus jadi inspirasi bagi yang dunia,” katanya. (Tempo.co)

0 comments:

Post a Comment