Friday, 19 December 2014

Gereja Katolik di Pakistan mengecam serangan di sekolah



Gereja Katolik di Pakistan mengecam serangan di sekolah
18/12/2014


The National Commission for Justice and Peace (NCJP), sebuah lembaga HAM Gereja Katolik di Pakistan, kemarin mengutuk pembantaian para siswa dalam serangan Taliban yang brutal di sebuah sekolah yang dikelola militer di Peshawar.

“Kami berduka dan memberikan dukungan moril bagi keluarga-keluarga yang anak-anak mereka yang cedera dan tewas dalam serangan pengecut ini,” kata Direktur Nasional NCJP Pastor Emmanuel Yousuf Mani dan Direktur Eksekutif NCJP Cecil Shane Chaudhry dalam pernyataan bersama.

Sebuah serangan Taliban di sebuah sekolah yang dikelola militer di Peshawar pada Selasa menewaskan 141 orang, termasuk 132 siswa.

“Kami kehabisan tuntutan hak asasi manusia dan kini kami meminta pemerintah, partai politik, tokoh agama, organisasi masyarakat sipil, dan pengadilan untuk menyisihkan semua perbedaan pribadi dan politik mereka dan bergandengan tangan untuk mengakhiri ancaman terorisme,” kata pernyataan komisi itu.

NJCP juga meminta badan-badan intelijen dan pemerintah federal serta pemeritah provinsi untuk “mengambil langkah serius dan efektif” untuk mencegah kekejaman tersebut dan menuntut peningkatan keamanan untuk “menjamin keselamatan semua anak-anak dan warga Pakistan”.

Di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, berbagai kelompok Kristen mengumumkan pembatalan perayaan Natal tanpa pesta dan memutuskan untuk merayakan Natal secara sederhana di semua gereja di Peshawar.

Express Tribune lokal mengutip Uskup Ernest Jacob, dari Gereja Ortodoks, yang mengatakan, “Kami telah memutuskan untuk mengadakan perayaan Natal dan doa-doa khusus di semua gereja kota itu dan tidak akan mengadakan perayaan apapun.”

“Ini adalah serangan paling mematikan dalam sejarah negara ini dan komunitas Kristen tidak boleh mengadakan pesta pada perayaan keagamaan di tengah suasana duka,” katanya kepada surat kabar itu.
Uskup Humphrey Peters dari Gereja Pakistan mengatakan kehilangan begitu banyak siswa telah membuat seluruh warga kota itu menyelimuti kesedihan.

“Kami merasakan kesedihan sama ketika Gereja All Saints secara brutal diserang,” kata Uskup Peters, mengacu pada sebuah insiden pada September 2013 ketika dua pelaku bom bunuh diri menyerang di luar gereja setelah kebaktian hari Minggu, menewaskan lebih dari 80 orang.

Di Lahore, Partai Masiah Millat, sebuah partai politik Kristen, menggelar demonstrasi menentang Taliban dan menyatakan solidaritas dengan para keluarga korban yang tewas dalam serangan itu.

Secara terpisah, Perdana Menteri Nawaz Sharif memimpin pertemuan para pemimpin parlemen dan memutuskan untuk menggelar Rencana Aksi Nasional melawan terorisme dalam waktu seminggu.

Dia juga akan menerapkan sebuah moratorium tentang hukuman mati.

Sumber: ucanews.com

0 comments:

Post a Comment