PERTEMUAN DOA ROSARIO
LINGKUNGAN ST. MONICA
SENIN,
06 OKTOBER 2014
__________________________________________
Dalam rangka mengisi doa
rosario di bulan Oktober 2014 sebagaimana ditetapkan umat lingkungan sendiri
sebagai bulan katekse mengenal Bunda Maria (BKMM), Bruder Robert mengajukan 2
pertanyaan berkaitan dengan tema” Santa Perawan Maria Dikandung Tanpan Noda Dosa": mengapa
Bunda Maria dikandung tanpa noda dosa? Dan mengapa ia tetap disebut perawan
sekalipun telah melahirkan Yesus Putranya? Pertanyaan ini memancing berbagai
reaksi umat Lingkungan dengan berbagai pendapat.
Sekalipun
pertanyaan ini bernada menentang alur logika, namun beberapa pendapat menyakini
bahwa hal itu merupakan kebenaran iman. Maria dikandung tanpa noda dosa, karena
ia sedang dipersiapkan Allah untuk mengandung Yesus Putra Alah yang maha suci.
Oleh karena itu Ia dikuduskan Allah, dibebaskan dari dosa asal jauh sebelumnya
agar pantas dan layak menjadi Bunda Yesus, Bunda Allah.
Terhadap
pertanyaan mengapa Maria tetap disebut perawan, sekalipun telah melahirkan
Yesus Putranya menjadi semacam perdebatan pendapat menarik. Ada keyakinan bahwa
yang dimaksud keperawanan tidak menyangkut hal fisik, melainkan lebih
menyangkut arti rohani. Namun demikian ada yang meyakini bahwa keperawanan
Maria adalah keperawanan fisik, tetapi sekaligus keperawanan rohani. Ada
analogi menarik: ketika Yesus yang bangkit menjumpai para
murid-Nya yang sedang berdoa di ruang terkunci, Yesus datang tanpa membuka
pintu apalagi merusaknya. Demikian pun kebangkitan Yesus dari alam kubur juga
tidak merusak kubur( St. Agustinus). Analogi ini menunjukkan bahwa keperawanan Maria memiliki
makna yang sama. Yesus dikandung dan lahir dari Maria tanpa merusak keperawan
Maria, karena kehadiran Allah Roh Kudus yang tidak bisa dibatasi oleh ruang dan
waktu apalagi yang bersifat fisik. Dengan kata lain, tidak ada yang mustahil
bagi Allah. Maria tetap perawan sekalipun mengandung dan melahirkan putranya
Yesus Kristus.
Di akhir ungkapan pendapat,
Bruder Robert mengamini dan mengimani bahwa Santa Perawan Maria dikandung tanpa
noda dosa, karena Maria memang dipersiapkan Allah menjadi Bunda Allah. Karena
itu Maria dikuduskan Allah seluruhnya baik fisik maupun jiwanya. Roh Kudus yang
menjadikan segalanya mungkin. Selanjutnya Bruder Robert mengharapkan agar
renungan katekese ini makin menguatkan dan meneguhkan penghormatan kita kepada
Bunda Maria.
Selesai katekese dilanjutkan
dengan doa Rosario yang dipimpin Bruder Hendrik, dilaksanakan di rumah Ibu Titus
Karangnongko, Senin 06 Oktober 2014 dan lagu oleh Bapak Hery Purnomo. Hadir dalam
dalam doa rosario itu 23 orang. Sebelum menutup pertemuan Bp. Ketua Lingkungan
Bp.YZ. Budiman Susanto menyampaikan informasi perihal rencana ziarah yang
diputuskan umat lingkungan akan ziarah ke Sedangsono tanggal 25 Oktober 2014.
Persoalan transportasi akan dibicarakan lebih lanjut. Diingatkan juga bahwa
Minggu 12 Oktober 2014, umat Lingkungan mendapat tugas tatalaksana dan jaga
parkir dan keamanan. Bagaimana pengaturannya Bp. Ketua akan meng–SMS kepada
warga akan tugas yang dijalaninya. Setelah mengucapkan terimakasih dan mohon
maaf bila ada kesalahan atas nama umat Bp. Ketua memohonkan pamit.
PERTEMUAN DOA ROSARIO
LINGKUNGAN ST. MONICA
Kamis,
09 OKTOBER 2014
__________________________________________
“Seandainya
kita, ibu-ibu menjadi Bunda Maria ketika mengikuti putranya di jalan salib dan
melihat Yesus tergantung di kayu salib, apa yang ibu rasakan atau bayangkan? Demikian juga
bapak-bapak, seandainya bapak-bapak menjadi Rasul Yohanes, apa yang dirasakan
ketika melihat Yesus tergantung di kayu salib?” Pertanyaan ini disampaikan oleh Bruder
Frans kepada umat lingkungan St. Monica, ketika mengawali renungan katekese
“Mengenal Maria Sebagai Mitra Kerja Allah” dalam Pertemuan doa Rosario Senin 09
Oktober 2014 di rumah Bp. Ig. Luddy Maguwo.
Pertanyaan
itu menarik. Dari sharing para ibu terungkap bahwa penderitaan semacam itu
membuat “shock”, kecewa, sedih bahkan pingsan. Ibu-ibu merasa, ini darah
dagingku, ini anakku sendiri mengapa harus menderita semacam itu pada hal tidak
bersalah? Seluruh perasaan itu bercampur aduk dalam hati, membuat sesak
sekaligus gundah gulana. Bersamaan dengan perasaan itu tersirat juga semangat yang sama dengan yang dimiliki Bunda
Maria bahwa mereka pasrah, menyerahkan penderitaan putranya kepada Tuhan.
Sementara bagi para bapak, mereka merasa dongkol, kecewa bahkan protes. Ada
ketidakrelaan, karena bagi para bapak sebagai Yohanes, Yesus adalah gurunya. Ia
tidak bersalah, namun dihujat dan akhirnya disalibkan. Rasa membela gurunya ini
tampak dalam ungkapan yang mengalogikan
dengan rasa membela Jokowi-JK karena dizolimi oleh koalisi merah putih. Seluruh
ungkapan ini menunjukkan bahwa ada ketikarelaan mendalam terhadap Yesus yang
mereka cintai.
Berkaitan
dengan tema katekese “Mengenal Maria Sebagai Mitra Kerja Allah” Br. Frans mau
menunjukkan bahwa Maria sungguh-sungguh terlibat sepenuh hati, kesediaan dan
ketaatannya sebagai mitra kerja Allah dalam menyelamatkan manusia dari dosa,
tidak pernah surut termasuk iman yang dimiliki sejak ia menerima kabar suka
cita hingga ia duduk di kaki salib Putranya. Sharing-sharing yang diungkapkan
dalam menanggapi keterlibatan Bunda Maria menurut Br. Frans menunjukkan bahwa
Bunda Maria menjadi teladan bagi kita dalam menghadapi penderitaan dan ujian
kesetiaan iman. Ia mengingatkan bahwa kesetiaan iman semacam itu akan membawa kita
pada kemuliaan sebagaimana Maria dimuliakan di sorga. Selanjutnya Br. Frans mengatakan
bahwa karena kesetiaan Maria dalam mendampingi Putranya sebagai mitra kerja
Allah (Bunda Yesus) Maria dianugerahi berbagai gelar kehormatan antara lain
gelar kehormatan sebagai Bunda Gereja, Bunda Umat beriman. Inilah buah yang
diterima Maria dari kerjasamanya dengan Allah dalam menyelamatkan manusia.
Selesai
katekese, pertemuan doa dilanjutkan dengan doa rosario yang dipimpin oleh Bapak
Agustinus dan lagu oleh Bp. Budiman. Hadir dalam pertemuan doa rosario itu 20
orang. Sebelum pertemuan ditutup Ketua Lingkungan mengingatkan bahwa Minggu
tanggal 12 Oktober Lingkungan St. Monica mendapat tugas tatalaksana dan tugas
parkir di Stasi Maguwo. Diharapkan para petugas sudah harus siap setengah jam
sebelum misa dimulai. Doa rosario yang akan datang di rumah Saudara kita Edo
Senin 13 Oktober 2014, katekese oleh Br. Hendrik doa rosario oleh Bp. Budiman
Susanto.
0 comments:
Post a Comment