Thursday, 16 October 2014

PERTEMUAN DOA ROSARIO Tanggal 6 dan 9 Oktober 2014

PERTEMUAN DOA ROSARIO
LINGKUNGAN ST. MONICA
SENIN, 06 OKTOBER 2014
__________________________________________

            Dalam rangka mengisi doa rosario di bulan Oktober 2014 sebagaimana ditetapkan umat lingkungan sendiri sebagai bulan katekse mengenal Bunda Maria (BKMM), Bruder Robert mengajukan 2 pertanyaan berkaitan dengan tema” Santa Perawan Maria Dikandung Tanpan Noda Dosa": mengapa Bunda Maria dikandung tanpa noda dosa? Dan mengapa ia tetap disebut perawan sekalipun telah melahirkan Yesus Putranya? Pertanyaan ini memancing berbagai reaksi umat Lingkungan dengan berbagai pendapat.

            Sekalipun pertanyaan ini bernada menentang alur logika, namun beberapa pendapat menyakini bahwa hal itu merupakan kebenaran iman. Maria dikandung tanpa noda dosa, karena ia sedang dipersiapkan Allah untuk mengandung Yesus Putra Alah yang maha suci. Oleh karena itu Ia dikuduskan Allah, dibebaskan dari dosa asal jauh sebelumnya agar pantas dan layak menjadi Bunda Yesus, Bunda Allah.

            Terhadap pertanyaan mengapa Maria tetap disebut perawan, sekalipun telah melahirkan Yesus Putranya menjadi semacam perdebatan pendapat menarik. Ada keyakinan bahwa yang dimaksud keperawanan tidak menyangkut hal fisik, melainkan lebih menyangkut arti rohani. Namun demikian ada yang meyakini bahwa keperawanan Maria adalah keperawanan fisik, tetapi sekaligus keperawanan rohani. Ada analogi menarik: ketika Yesus yang bangkit menjumpai para murid-Nya yang sedang berdoa di ruang terkunci, Yesus datang tanpa membuka pintu apalagi merusaknya. Demikian pun kebangkitan Yesus dari alam kubur juga tidak merusak kubur( St. Agustinus). Analogi ini menunjukkan bahwa keperawanan Maria memiliki makna yang sama. Yesus dikandung dan lahir dari Maria tanpa merusak keperawan Maria, karena kehadiran Allah Roh Kudus yang tidak bisa dibatasi oleh ruang dan waktu apalagi yang bersifat fisik. Dengan kata lain, tidak ada yang mustahil bagi Allah. Maria tetap perawan sekalipun mengandung dan melahirkan putranya Yesus Kristus.

Di akhir ungkapan pendapat, Bruder Robert mengamini dan mengimani bahwa Santa Perawan Maria dikandung tanpa noda dosa, karena Maria memang dipersiapkan Allah menjadi Bunda Allah. Karena itu Maria dikuduskan Allah seluruhnya baik fisik maupun jiwanya. Roh Kudus yang menjadikan segalanya mungkin. Selanjutnya Bruder Robert mengharapkan agar renungan katekese ini makin menguatkan dan meneguhkan penghormatan kita kepada Bunda Maria.

Selesai katekese dilanjutkan dengan doa Rosario yang dipimpin Bruder Hendrik, dilaksanakan di rumah Ibu Titus Karangnongko, Senin 06 Oktober 2014 dan lagu oleh Bapak Hery Purnomo. Hadir dalam dalam doa rosario itu 23 orang. Sebelum menutup pertemuan Bp. Ketua Lingkungan Bp.YZ. Budiman Susanto menyampaikan informasi perihal rencana ziarah yang diputuskan umat lingkungan akan ziarah ke Sedangsono tanggal 25 Oktober 2014. Persoalan transportasi akan dibicarakan lebih lanjut. Diingatkan juga bahwa Minggu 12 Oktober 2014, umat Lingkungan mendapat tugas tatalaksana dan jaga parkir dan keamanan. Bagaimana pengaturannya Bp. Ketua akan meng–SMS kepada warga akan tugas yang dijalaninya. Setelah mengucapkan terimakasih dan mohon maaf bila ada kesalahan atas nama umat Bp. Ketua memohonkan pamit.




PERTEMUAN DOA ROSARIO
LINGKUNGAN ST. MONICA
Kamis, 09 OKTOBER 2014
__________________________________________


“Seandainya kita, ibu-ibu menjadi Bunda Maria ketika mengikuti putranya di jalan salib dan melihat Yesus tergantung di kayu salib, apa yang  ibu rasakan atau bayangkan? Demikian juga bapak-bapak, seandainya bapak-bapak menjadi Rasul Yohanes, apa yang dirasakan ketika melihat Yesus tergantung di kayu salib?” Pertanyaan ini disampaikan oleh Bruder Frans kepada umat lingkungan St. Monica, ketika mengawali renungan katekese “Mengenal Maria Sebagai Mitra Kerja Allah” dalam Pertemuan doa Rosario Senin 09 Oktober 2014 di rumah Bp. Ig. Luddy Maguwo.

Pertanyaan itu menarik. Dari sharing para ibu terungkap bahwa penderitaan semacam itu membuat “shock”, kecewa, sedih bahkan pingsan. Ibu-ibu merasa, ini darah dagingku, ini anakku sendiri mengapa harus menderita semacam itu pada hal tidak bersalah? Seluruh perasaan itu bercampur aduk dalam hati, membuat sesak sekaligus gundah gulana. Bersamaan dengan perasaan itu tersirat juga  semangat yang sama dengan yang dimiliki Bunda Maria bahwa mereka pasrah, menyerahkan penderitaan putranya kepada Tuhan. Sementara bagi para bapak, mereka merasa dongkol, kecewa bahkan protes. Ada ketidakrelaan, karena bagi para bapak sebagai Yohanes, Yesus adalah gurunya. Ia tidak bersalah, namun dihujat dan akhirnya disalibkan. Rasa membela gurunya ini tampak dalam ungkapan  yang mengalogikan dengan rasa membela Jokowi-JK karena dizolimi oleh koalisi merah putih. Seluruh ungkapan ini menunjukkan bahwa ada ketikarelaan mendalam terhadap Yesus yang mereka cintai.

Berkaitan dengan tema katekese “Mengenal Maria Sebagai Mitra Kerja Allah” Br. Frans mau menunjukkan bahwa Maria sungguh-sungguh terlibat sepenuh hati, kesediaan dan ketaatannya sebagai mitra kerja Allah dalam menyelamatkan manusia dari dosa, tidak pernah surut termasuk iman yang dimiliki sejak ia menerima kabar suka cita hingga ia duduk di kaki salib Putranya. Sharing-sharing yang diungkapkan dalam menanggapi keterlibatan Bunda Maria menurut Br. Frans menunjukkan bahwa Bunda Maria menjadi teladan bagi kita dalam menghadapi penderitaan dan ujian kesetiaan iman. Ia mengingatkan bahwa kesetiaan iman semacam itu akan membawa kita pada kemuliaan sebagaimana Maria dimuliakan di sorga. Selanjutnya Br. Frans mengatakan bahwa karena kesetiaan Maria dalam mendampingi Putranya sebagai mitra kerja Allah (Bunda Yesus) Maria dianugerahi berbagai gelar kehormatan antara lain gelar kehormatan sebagai Bunda Gereja, Bunda Umat beriman. Inilah buah yang diterima Maria dari kerjasamanya dengan Allah dalam menyelamatkan manusia.

Selesai katekese, pertemuan doa dilanjutkan dengan doa rosario yang dipimpin oleh Bapak Agustinus dan lagu oleh Bp. Budiman. Hadir dalam pertemuan doa rosario itu 20 orang. Sebelum pertemuan ditutup Ketua Lingkungan mengingatkan bahwa Minggu tanggal 12 Oktober Lingkungan St. Monica mendapat tugas tatalaksana dan tugas parkir di Stasi Maguwo. Diharapkan para petugas sudah harus siap setengah jam sebelum misa dimulai. Doa rosario yang akan datang di rumah Saudara kita Edo Senin 13 Oktober 2014, katekese oleh Br. Hendrik doa rosario oleh Bp. Budiman Susanto.

0 comments:

Post a Comment