MISA
SYUKUR
ATAS
PERNIKAHAN
PUTRA BAPAK/IBU TITUS BUDI SUSATYA
Sabtu tanggal 14 Juni 2014 di rumah Bp/Ib Titus
Budi Susatya diselenggarakan Misa Syukur atas pernikahan putranya Adrianus
Satrio Nugroho dengan Maria Hernanda Ika Kristiani. Penerimaan Sakramen
Perkawinan telah dilangsungkan di Gereja St. Perawan Maria Tak Bernoda,
Tangerang, 10 Mei 2014. Hadir dalam Misa Syukur, selain warga Lingkungan St.
Monica, juga warga Lingkungan St. Theresia dan St. Petrus.
Dalam kotbahnya, Romo Herliarko SJ tidak ingin
memberikan petuah tentang perkawinan, karena tentu sudah banyak nasehat
diberikan. Ia ingin mengajak umat untuk menyadari atau merenungkan bahwa "dibenarkan karena iman"
seperti dalam bacaan pertama tidak dapat dipisahkan dengan perbuatan. Sebab
iman tanpa perbuatan adalah mati atau kosong. Oleh karena itu Romo menegaskan
hal ini dengan mengutip Sabda Tuhan : "Barangsiapa tinggal di dalam Aku,
dan Aku di dalam dia, berbuah banyak". Berbuah banyak adalah wujud dari
perbuatan karena tinggal di dalam Kristus.
Dulu, sekitar abad pertengahan " dibenarkan
karena iman " ini menjadi bahan perdebatan, karena Luther pendiri protestanisme
menambahkan satu kata sewaktu ia menterjemahkan Kitab Suci dari bahasa Yunani
ke Bahasa Jerman. " dibenarkan karena iman" menjadi " dibenarkan
hanya karena iman" Penamban kata "hanya" ini lalu melahirkan
pandangan teologi Luther mengenai Tri Sola : Sola Fides, Sola Gratia dan Sola Scriptura. Semua itu mendasarkan
kata "hanya", hanya karena iman, hanya karena rahmat, hanya karena
Kitab Suci. Dengan demikian pandangan
ini sesungguhnya tidak hanya berasal dari manipulasi Kitab Suci, yaitu
Kitab Suci yang telah dikanonisai oleh Gereja, diubah atau ditambah dengan
pandangannya sendiri, tetapi juga menghapus pentingya tradisi Gereja yang telah
lama menghidupi iman bahkan lebih dari itu tidak lagi mengakui Magisterium
Gereja yaitu Kuasa Mangajar Gereja.
Pada intinya, Romo Herliarko, pada akhir
kotbahnya mau mengingatkan kita agar kita jangan pernah mengabaikan perbuatan kita
karena iman, sebab tinggal di dalam Kristus akan berbuat banyak, tinggal di
dalam iman, akan menghasilkan perbuat kasih, dan perbuatan kasih tidak
pernah boleh dipisahkan dari iman.
Selesai perayaan Ekaristi dilanjutkan dengan makan bersama.
0 comments:
Post a Comment