PERTEMUAN LINGKUNGAN
ST. MONICA
SENIN 26 MEI 2014
_____________________________
Setelah selesai BKL dibacakan oleh Br. Hendrik, Bp. YZ. Budiman Susanto yang memandu renungan,
mengajak kita untuk mensharingkan pengalaman berkaitan dengan cara menyambut
komuni dengan tangan atau lidah sebagaimana menjadi tema BKL pada pertemuan
Lingkungan St. Monica ke-18, Senin 26
Mei 2014, di rumah Kel. Bp. Ignatius Saman Sanggrahan. Meskipun tidak lagi menjadi persoalan apakah boleh menyambut komuni dengan tangan atau lidah, sebab
PUMR No. 161 sendiri telah menegaskan tidak ada halangan, namun cara-cara ini tentu
menimbulkan pengalaman tersendiri bagi mereka yang menyambutnya. Oleh karena
itu Bp. Budiman Susanto sekali lagi mengajak kita untuk memberikan pengalaman itu
kepada kita bersama.
Beberapa pengalaman menyebutkan bahwa menyambut komuni dengan tangan dalam
arti tertentu dipandang sebagai cara yang lebih etis dibanding dengan lidah.
Menyambut komuni dengan lidah bisa memungkinkan setuhan air liur terjadi dan
tentu saja hal ini dirasa mengganggu, meskipun hal ini tidak berarti selalu terjadi. Sedang menyambut komuni dengan
tangan bukan saja lebih etis, tetapi juga mengungkapkan arti rohani. Telapak
tangan kiri diatas menunjukkan
simbolisasi kerendahan hati. Dengan telapak tangan kiri di atas, orang mengakui
diri bahwa ia sesungguhnya tak layak menyambut kehadiran Tuhan yang suci itu.
Berkaitan layanan atau siapa yang boleh membagi komuni,
tidak semua orang boleh melakukannya, selain mereka yang telah diberi ijin.
Imam, Diakon, Bruder, Suster, Frater dan juga Prodiakon adalah orang-orang yang
boleh membagikan komuni kudus. Dalam hal ini ada catatan khususnya untuk para
Prodiakon hendaknya memperhatikan kebersihan tangan, karena ada sementara umat
yang kurang berkenan menyambut komuni melalui Prodiakon tertentu karena
kurangnya kebersihan tangan itu (ada luka di tangannya) Pengalaman ini riil justru
terjadi di Gereja Stasi kita, Gereja Bunda Maria Maguwo.
Dalam banyak pengalaman menyambut komuni dengan tangan
dirasa lebih baik. Akan tetap menyambut komuni dengan tangan hanyalah sarana
bagaimana komuni kudus itu diterima. Ada hal yang jauh lebih penting yaitu sikap hormat yang harus tumbuh dan
berkembang. Meskipun menyambut komuni dengan tangan yang benar, namun kalau
sikap hormat tidak muncul, maka sebetulnya cara itu tidak mendukung kehidupan
rohani yang baik. Kita bisa melihat ada orang-orang muda yang menyambut komuni,
kembali dengan senyum-senyum bahkan doa setelah komuni pun kurang dilakukan
secara serius. Hal yang sama terjadi bagaimana ketika kita menghadapi sakramen
maha kudus apakah itu sedang ada dalam tabernakel atau sedang dalam perjalanan pemindahan
sakramen ke tempat lain lewat di depan kita. Kita masih bercanda atau ngobrol. Hormat menjadi bagian tak terpisahkan dari pada
cara-cara menyambut komuni apakah itu dengan tangan atau lidah bahkan jauh
lebih luas. Kalau sikap hormat ini tidak tumbuh, berganti cara menyambut komuni
kudus apapun bentuknya tidak akan banyak guna.
Oleh karena itu cara atau sarana penyambutan komuni harus disertai sikap
hormat.
Selesai renungan BKL pertemuan dilanjutkan dengan doa
Rosario dipimpin oleh Ibu Wuryaningtyas (Ibu Luddy) dan lagu oleh Br. Hendrik.
Selesai doa, ketua lingkungan Bp. Budiman menyampaikan beberapa informasi :
1. Pertemuan Lingkungan hari
Kamis, tanggal 29 Mei 2014, ditiadakan berkaitan dengan Hari Raya Kenaikan
Tuhan Yesus. Diharapkan doa rosario dan renungan BKL dilakukan sendiri-sendiri di
rumah.
2.
Doa Novena Roh Kudus hari
pertama, Doa Rosario dan renungan BKL Jumat tanggal 30 Mei 2014 dilaksanakan di
rumah Kel. Bp. Heironimus Subagya Karangnongko.
3. Sabtu 31 Mei 2014, warga
lingkungan St. Monica diundang oleh Kel. Bu Yos di rumahnya untuk ikut
merayakan Misa syukuran atas telah terlaksananya pemberkatan perkawinan anaknya
jam 17.00 WIB. Agar warga lingkungan tetap melaksanakan doa Novena, maka
diharapkan jam 16.30 sudah hadir di rumah Bu Yos untuk berdoa Novena bersama,
sementara doa rosario dan renungan BKL ditiadakan dan akan dilanjutkan dengan
Perayaan Ekaristi.
4. Bagi warga yang ingin
menghadiri undangan Ibadat Sabda widodaren dari Kel. Bp. Agustinus Sujarwanto menjelang perkawinan anaknya dipersilahkan
hadir pada hari yang sama (Sabtu 31 Mei 2014) jam 20.00 WIB di rumah Joglo
Lawas Pugeran
5. Mengenai teks doa Novena yang
akan kita gunakan berdoa, kita menggunakan teks yang biasa digunakan
tahun-tahun lalu.
6. ada informasi berkaitan dengan
lomba administarsi lingkungan, kita tidak perlu menggunakan jasa pembutan
dengan biaya tinggi seperti dilakukan oleh banyak lingkungan, cukuplah menggunakan
yang sekarang ini ada.
7. mengakhiri pertemuan Bp. Ketua lingkungan Bp.
Budiman atas nama warga lingkungan mohon pamit dan mengucapkan terimakasih
serta mohon maaf bila ada hal-hal yang kurang berkenan. Hadir dalam pertemuan
lingkungan 23 orang termasuk tamu kita Bapak V. Agung Danan Jaya.
0 comments:
Post a Comment