PERTEMUAN LINGKUNGAN
ST. MONICA
Jumat 30 MEI 2014
_____________________________
Pertemuan lingkungan ke-19, Jumat 30 Mei 2014 dilaksanakan di rumah Bp.
Hieronimus Subagya Karangnongko. Hadir dalam pertemuan itu 16 orang. Sebelum
renungan BKL dimulai kita berdoa Novena bersama-sama di hari pertama yang
dipimpin oleh Prodiakon Bp. Ignatius Saman untuk memohon kepada Roh Kudus agar
kita diberikan karunia-karunia yang perlu bagi kita dalam menghayati hidup
beriman.
Selanjutnya mengawali renungan BKL Bpk. Agustinus Sumaryono membaca bahan
BKL bertemakan Makna Ekaristi
Konselebrasi dan kemudian mengajak umat lingkungan untuk mengungkapkan
pengalaman terutama rasa apa yang muncul ketika kita mengikuti Misa Konselebrasi.
Perlu diingat bahwa Misa Konselebrasi bukan soal Misa rame-rame atau
bareng-bareng dari para Romo melainkan sutau perayaan Ekaristi yang
mengungkapkan kesatuan imamat yaitu bahwa para Romo itu sama-sama mengambil
bagian dalam imamat Yesus Kristus dalam kesatuan dengan imamat para Uskup.
Perayaan semacam ini nampak jelas ketika ada perayaan Ekaristi Pembaharuan Janji Imamat atau
Pemberkatan Minyak Krisma di Kateral yang dipimpin Bapa Uskup. Atau dalam Perayaaan
Pentahbisan Imam.
Ada kesan Misa Konselebrasi merupakan Misa yang memperlihatkan suatu
bentuk kerukunan antara para Romo dari
mana Romo-Romo itu berasal baik itu Romo Projo atau Romo non Projo. Melihat
semacam itu ada semacam kebanggaan. Akan tetapi harapan umat, kerukunan itu hendaknya terus dipelihara dalam
kehidupan sehari-hari diantara para Romo sendiri sehingga menjadi contoh bagi
kehidupan umat yang harus juga membina kerukunan diantara mereka.
Berkaitan dengan penyelenggaraan Misa Konselebrasi dalam rangka pemberkatan
perkawinan atau Misa-misa umat lainnya, tampaknya umat tidak terlalu antusias
untuk penyelenggaraan Misa semacam itu,
sebab satu Romo atau banyak Romo sama saja bahwa itulah Misa. Kebanggaan bahwa
ada banyak Romo yang ikut serta merayakan Misa seperti dalam perkawinan
hanyalah dikesankan sebagai kebanggaan untuk orang-orang tertentu. Maka lalu
ada Misa untuk orang kaya, ada Misa untuk orang Miskin. Ada Misa karena
saudaranya banyak yang jadi Romo, Suster, Frater, Buder. Dalam hal ini ada rasa
perlakuan yang berbeda. Kesan ini masih hidup di kalangan umat. Sebagai penutup
dari sharing Bpk. Agustinus berharap agar rasa-rasa semacam itu dihindarkan
dari hidup kita, sebab kesan itu hanya akan mengganggu atau meminggirkan iman
kita terhadap perayaaan Ekaristi sebagai
Korban Kristus satu-satunya Imam Agung
kita.
Selesai renungan BKL, dilanjutkan
dengan Doa Rosario yang dipimpin oleh Ibu Nunik. Mengakhiri pertemuan Bp.
Budiman Susanto, Ketua Lingkungan St. Monica mengucapkan terimakasih kepada
Bpk. Hieronimus Subagya atas kesediaannya memberikan tempat bagi penyelenggaraan
doa pertemuan Lingkungan dan mohon maaf apabila ada hal-hal yang kurang
berkenan. Sebelum mohon pamit, diingatkan kepada para warga bahwa besok tanggal
31 Mei 2014, doa Novena diadakan di rumah Ibu Yos, sekaligus menghadiri Misa ngunduh mantu jam 17.00 WIB. Karena itu
diharapkan setengah jam sebelum Misa dimulai, kita sudah datang untuk doa Novena bersama.
0 comments:
Post a Comment