IBADAT RENUNGAN
Lingkungan st. Monica
Tema:
ALLAH MENCINTAI
ANAK-ANAK KITA
_________________________________
PEMBUKAAN
·
Lagu Pembukaan MB No. 543: 1, 2
·
Tanda Salib + dan Salam
·
Kata Pengantar
Para
Bruder, Bapak Ibu dan saudara-saudari terkasih dalam Kristus. Selamat malam dan
berkah dalem. Renungan telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari setiap
kegiatan doa di lingkungan kita. Selalu ada saja waktu yang disediakan untuk renungan,
sekalipun hanya beberapa menit saja. Dalam bahasa Yunani renungan yang berarti theoria adalah suatu kegiatan jiwa yang memandang dalam-dalam suatu realita rohani dengan mata
jiwa. Jiwa kita digiatkan untuk menanggapi apa yang sedang kita renungkan. Tentu tujuannya agar bahan renungan apakah itu sabda Tuhan, atau juga
pesan-pesan homili atau juga secara khusus bacaan-bacaan tertentu bisa membuka
hati dan pikiran kita terhadap nilai-nilai iman dan kebenaran yang diajarkan
dan dicontohkan Kristus kepada kita. Lalu
dengan itu kita mempraktekkan dan menghayatinya dalam kehidupan sehari-hari.
Itulah sebabnya renungan berbeda dengan theoria dalam pengertian teori suatu
kegiatan rasional. Bukan jiwa yang digiatkan melainkan pikiran yang digiatkan.
Hasilnya adalah teori bukan praktek.
Hari ini kita ingin mengambil kesempatan doa lingkungan kita ini sebagai hari khusus yaitu hari untuk merenungkan sikap kita terhadap putra-putri atau anak-anak kita yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kita. Sudah sekian lama kita hidup bersama anak-anak barangkali ada sikap-sikap yang kurang selaras dengan kehendak Tuhan. Sikap-sikap yang tidak mengalir dari sikap-sikap Allah sendiri terhadap anak-anak atau pribadi muda, pun pula Gereja. Oleh sebab itu marilah kita mohon rahmat Allah dan doa Bunda Maria agar dalam renungan ini, hati dan pikiran kita dikobarkan karena desakan jiwa kita yang bergelora ingin menjumpai Allah.
Hari ini kita ingin mengambil kesempatan doa lingkungan kita ini sebagai hari khusus yaitu hari untuk merenungkan sikap kita terhadap putra-putri atau anak-anak kita yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kita. Sudah sekian lama kita hidup bersama anak-anak barangkali ada sikap-sikap yang kurang selaras dengan kehendak Tuhan. Sikap-sikap yang tidak mengalir dari sikap-sikap Allah sendiri terhadap anak-anak atau pribadi muda, pun pula Gereja. Oleh sebab itu marilah kita mohon rahmat Allah dan doa Bunda Maria agar dalam renungan ini, hati dan pikiran kita dikobarkan karena desakan jiwa kita yang bergelora ingin menjumpai Allah.
·
Doa Pembukaan
Tuhan
dalam berbagai kesempatan Engkau berulang kali menyapa kami. Dalam renungan, meditasi dan kontemplasi tak jarang
Engkau juga menyapa
kami dengan lembut melalui getaran jiwa kami yang bergejolak ingin menjumpaiMu. Sapalah
kami ya Tuhan pada renungan malam ini, agar hatiku tenang, agar jiwaku bersuka cita
karena Engkau dengan kasih mengajak kami menemui kebenaran dalam pengalaman
hidup kami. Hadirlah Tuhan di tengah-tengah kami. Demi Kristus Tuhan dan
pengantar kami. Amin
RENUNGAN TEMA
(Alunan Musik Instrumen)
·
Melihat Sikap orang tua
Tuhan, anak yang lahir di tengah-tengah
keluarga kami adalah anugerahMu. Ia hadir berkat kasihMu yang Kau nyatakan
dalam persatuan cinta kasih kami sebagai suami isteri berkat sakramen
pernikahan. Engkau mempersatukan kami agar anugerah agung itu dapat kami terima
dengan suka cita.
Kini ya Tuhan anak-anak
kami telah hadir ditengah-tengah keluarga kami. Dengan suka cita mereka kami
sambut dengan tangan terbuka dan hati penuh kasih. Mereka adalah bagian dari perwujudan
hidup, perwujudan gambar dan citraMu sendiri. Mereka kini sedang mekar dan
berkembang dengan elok. Kami sadar ya Tuhan mereka juga adalah pribadi muda
yang menyimpan daya hidup, daya lahir, daya timbul, pembaharuan dan pengharapan
bagi kami. Oleh mereka pengharapan kami dikobarkan, digelorakan hingga menyentuh
gambaran masa depan yang kami rindukan. Kepada mereka kami menaruh perhatian
dan pengharapan yang besar bahwa mereka akan berkembang mekar dan berbuah
seturut kehendakMu. Mereka akan menjadi pribadi yang berguna bagi keluarga,
masyarakat, Gereja dan Negara.
Akan tetapi ya Tuhan
pengharapan itu tidak selalu dengan sendirinya terwujud. Dalam hidup keseharian,
kami sering menjumpai pengharapan itu tampak retak-retak terbentur oleh
perilaku anak kami yang tidak sesuai dengan apa yang kami
harapkan. Betapa sedih hati kami, ketika kami menaruh harapan yang besar kepada
anak-anak agar mereka memiliki rasa hormat kepada orangtua namun tidak selalu
hal itu terjadi, bahkan kepada Gereja pun tidak. Inilah ya Tuhan sebagian kecil
dari sekian banyak harapan yang tidak selalu kami jumpai dalam realitas hidup
kami saat dan selama mengasuh dan mendidik anak-anak kami.
Tuhan di hadapanMu,
biarkanlah kami mengerti harapan dan kehendak putra-putri kami. Sebab
mereka ingin menjadi dirinya sendiri sesuai dengan daya kemampuan yang
dianugerahkan Tuhan kepada mereka. Bantulah anak-anak kami, agar mereka sebagai
pribadi muda menemukan apa yang mereka kehendaki. Dampingilah mereka agar mereka terhindar dari sesatan-sesatan
yang menjauhkan mereka dari padaMu.
·
Mendengar Sikap
Allah
(Alunan Musik Instrumen)
Tuhan, kami tahu bahwa
anak sebagai pribadi muda yang terus berkembang telah menjadi perhatianMu sejak
Engkau merencanakan penebusan umat manusia. Secara istimewa Engkau telah
menaruh
orang-orang muda itu di dalam hatiMu. Betapa banyak anak muda
Kau angkat menjadi mitra kerjaMu dalam karya keselamatan. Ishak putra Abraham
yang dikorbankan sebagai ujian iman bapanya (Kej. 21: 1-7;
22:1-18). Musa yang Kau panggil untuk membebaskan Israel dari
Mesir (Kel. 3) Yosua yang memimpin umat Israel memasuki tanah terjanji ( Ul.
31:7-8) Samuel yang Kau angkat menjadi pelayanMu dengan
pengawasan dari Eli karena ia masih
sangat
muda. Daud yang Kau angkat menjadi raja sewaktu masih muda yang keturunannya akan melahirkan Mesias (1 Sam.
16:1-13, bab 17). Demikian pun Yosia yang bertahta pada usia delapan tahun dan
pada pemerintahannya ia mengadakan pembaharuan hidup keagamaan. (2Rj.22,23)
Yeremia kendati menolak karena masih muda ia tetap Kau panggil
menjadi seorang nabi (Yer. 1: 4-10) dan masih banyak anak-anak muda
yang Kau panggil menjadi mitra kerjaMu seperti Ruth, Yudith, Ester dan tujuh
pemuda sesaudara (2Mak. 7: 1-42) Semuanya ini ya Tuhan menjadi tanda jelas bagi kami
bahwa Engkau menaruh anak-anak muda itu di dalam hatiMu, di dalam rencanaMu.
Tuhan, kasihMu kepada
orang-orang muda tak pernah berhenti. Dalam
umat Perjanjian Baru, Engkau memilih Maria, dara muda dari Nasaret menjadi ibu
bagi PuteraMu yang menjelma menjadi manusia yaitu Yesus Kristus.
Inilah tanda terbesar Engkau mencintai manusia. Dialah Putera Allah
yang di dalam karyaNya menempatkan anak-anak muda untuk menjadi mitra kerja
dalam tugas penyelamatan manusia. Ia mengangkat dan memilih orang-orang muda
untuk menjadi murid-muridNya. Ketika Ia berumur 12 tahun Ia membuat para cerdik
pandai terheran-heran karena kebijaksanaanNya ketika Ia mengajar di Bait Allah.
Pengarang Suci mencatat bahwa Yesus makin hari makin bertambah besar, bertambah
hikmatNya dan makin dikasihi Allah dan manusia (Luk.2:52)
Tuhan, kini kami tahu
bahwa Engkau sangat mencintai orang muda. Dalam pribadi Yesus tampaklah kasihMu
itu. Pernyataan Yesus PuteraMu yang keras kepada mereka yang menyesatkan
anak-anak memperlihatkan kepada kami betapa besar perhatianMu kepada orang muda
(Mrk. 9:42) Demikian pun ketika Ia
menasehati orang muda kaya yang mencari kebenaran. Engkau menunjukkan kepada
kami bahwa betapapun kecil sumbangsih yang kami berikan tetap bermakna bagi
banyak orang. Demikian juga penyembuhan kepada remaja puteri Yairus (
Luk.8:40-42, 49-56) Semua menunjukkan bahwa Engkau memberikan perhatian
istimewa kepada orang muda tanpa syarat.
·
Mendengar Sikap
Gereja
(alunan musik)
Tuhan
GerejaMu yang kudus melalui Konsili Vatikan II menyatakan bahwa ”Kaum muda
merupakan kekuatan yang amat penting dalam masyarakat zaman sekarang. Situasi
hidup, sikap-sikap batin serta hubungan-hubungan mereka dengan keluarga mereka
sendiri telah amat banyak berubah. Seringkali mereka terlalu cepat beralih
kepada kondisi sosial ekonomis yang baru. Dari hari ke hari peran mereka di
bidang sosial dan juga politik semakin penting. Padahal agaknya mereka kurang
mampu menanggung beban-beban baru dengan baik. Bertambah
pentingnya peran mereka dalam masyarakat itu menuntut dari mereka kegiatan
merasul yang sepadan. Sifat-sifat alamiah mereka pun memang sesuai untuk
menjalankan kegiatan itu. Sementara kesadaran akan kepribadian mereka bertambah
masak, terdorong oleh gairah hidup dan semangat kerja yang meluap, mereka
sanggup memikul tanggung jawab sendiri, dan ingin memainkan peran mereka dalam
kehidupan sosial dan budaya. Bila gairah itu diresapi oleh semangat Kristus dan
dijiwai oleh sikap patuh dan cinta kasih terhadap para Gembala Gereja, boleh
diharapkan akan menghasilkan buah yang melimpah. Mereka sendiri harus menjadi
rasul-rasul pertama dan langsung bagi kaum muda, dengan menjalankan sendiri
kerasulan di kalangan mereka, sambil mengindahkan lingkungan sosial kediaman
mereka. Hendaknya kaum dewasa dalam suasana persahabatan berusaha menjalin
dialog dengan kaum muda, sehingga dengan mengatasi jarak umur mungkinlah kedua
pihak saling mengenal, dan saling bertukar kekayaan masing-masing. Hendaknya
kaum dewasa terutama dengan teladan, dan bila ada kesempatan dengan nasihat
yang bijaksana serta bantuan yang tepat guna, mendorong kaum muda untuk
merasul. Di pihak lain hendaknya kaum muda memupuk sikap hormat dan kepercayaan
terhadap kaum dewasa. Dan meskipun secara alamiah mereka cenderung ke arah
hal-hal baru, hendaknya mereka menghargai tradisi-tradisi yang terpuji
sebagaimana seharusnya” (Apostolicam Actuositatem 12).
Tuhan tidak hanya Konsili
Vatikan II berbicara tentang orang muda para bapa Paus tak mau ketinggalan. Pesan-pesan
para paus terhadap orang muda, khususnya sejak Paus St. Yohanes Paulus II dan
jumlah perjumpaan dan pembinaan OMK oleh Gereja menampilkan kenyataan bahwa
Gereja tidak melihat orang muda hanya sebagai sekelompok orang dari sebuah
tahapan usia tertentu. Kepemudaan itu sendiri merupakan sikap memandang
kehidupan ke masa depan. Kepemudaan berciri kekritisan dan selalu
mempertanyakan banyak hal, keberanian yang bersemangat tinggi walau penuh
risiko. Mereka memiliki komitmen radikal, dan kemampuan kreatif untuk
memberikan tanggapan baru terhadap perubahan dunia. Berbeda dari sebagian
masyarakat yang melihat orang muda hanya sebagai orang dalam suatu periode
persiapan masa depan dengan peran yang tidak terlalu signifikan, Gereja
memandang orang muda dalam kekinian dan lebih positif.
Keinginan terkuat orang muda adalah kebebasan.
Mereka ingin bebas dari semua tatanan yang membelenggu. Mereka adalah tanda
suka-cita dan kebahagiaan. Mereka menuntut orisinalitas dan kesederhanaan,
serta memberontak dan menolak masyarakat yang penuh dengan kemunafikan.
Dinamika ini membuat mereka mampu memperbarui budaya lama yang buruk. Dinamika
orang muda merupakan suatu proses kreatif yang memperbaharui budaya. Orang
muda memiliki potensi kreatif yang luar biasa. Kita bahkan harus yakin bahwa
orang-orang muda bukan hanya menjadi “Gereja hari esok” namun juga merupakan
“Gereja saat ini”. Gereja melihat orang muda sebagai kekuatan besar untuk
pembaharuan, sedangkan pembaharuan merupakan hakikat dari Gereja itu sendiri. Pelayanan
pastoral untuk orang muda harus dilakukan dengan kerendahan hati, yaitu
menggantikan sikap ketidakpercayaan dan apatisme terhadap orang muda dengan
sikap kepercayaan dan pengharapan.
Terimakasih Tuhan, karena
GerejaMu yang kudus telah memberikan perhatian
besar kepada orang muda khususnya orang muda katolik. Kini kami tahu
Engkau sungguh mencintai orang muda. Biarkanlah Tuhan kami juga mencintainya.
SHARING
PENGALAMAN
Para Bruder,
Bapak Ibu yang terkasih dalam Kristus, setelah kita mendengar suatu sikap baik
dari orang tua, Gereja dan Allah sendiri terhadap orang muda, marilah kita
berbagi pengalaman, suka duka dan harapan, selama kita sedang dan telah
mengasuh putra-putri kita. Apakah yang kita alami, adakah suka duka? Adakah
mungkin raja jengkel atau marah ketika menghadapi perilaku anak-anak kita?
Bagaimana kita mempersembahkan anak-anak kita itu kepada Gereja? Apakah mereka
senang tinggal di dalam berbagai kegiatan Gereja? Atau sama sekali kita kurang
memperhatikan anak-anak kita teruatama di bidang rohani ?
·
Lagu MB. No.
510 :1,2
PENUTUP
·
Doa Penutup (bersama-sama)
Tuhan, kami mengucap syukur kepadaMu, karena Engkau telah
menganugerahi kami putra-putri di tengah-tengah keluarga kami. Mereka telah Kau
ciptakan sesuai dengan gambar dan citraMu. Atas martabat luhur ini ya Tuhan
kami berterimakasih.
Kini kami mohon ya
Tuhan, jagalah
anak-anak kami agar mereka semakin menyerupai Yesus PutraMu,
yang semakin besar semakin bertambah hikmat-Nya dan semakin berkenan pada-Mu
dan juga pada sesama. Tuntunlah
mereka agar mereka tetap setia pada panggilannya sebagai
putra-putri Katolik; bantulah mereka menekuni tugasnya dengan penuh semangat
dan tanggung jawab dan lindungilah mereka dari segala marabahaya. Terangilah juga mereka
dalam memilih jalan hidup yang selaras dengan kehendak-Mu. Semoga mereka setia
kepada jalan hidup yang telah mereka pilih, dan dapat menjadikan panggilannya
sebagai sarana pengabdian kepada masyarakat, Gereja, dan kepada-Mu sendiri. Demi Yesus Kristus PutraMu Tuhan dan pengantara kami kini dan sepanjang
masa. Amin
·
Mohon
Berkat Tuhan
·
Lagu Penutup : MB No.547 : 1, 2
0 comments:
Post a Comment