Tuesday, 25 August 2015

ALLAH MENCINTAI ANAK-ANAK KITA



IBADAT RENUNGAN
Lingkungan st. Monica
Tema:
ALLAH  MENCINTAI
ANAK-ANAK KITA
_________________________________


PEMBUKAAN

·         Lagu Pembukaan MB No. 543: 1, 2
·         Tanda Salib + dan Salam
·         Kata Pengantar

Para Bruder, Bapak Ibu dan saudara-saudari terkasih dalam Kristus. Selamat malam dan berkah dalem. Renungan telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari setiap kegiatan doa di lingkungan kita. Selalu ada saja waktu yang disediakan untuk renungan, sekalipun hanya beberapa menit saja. Dalam bahasa Yunani renungan yang berarti theoria adalah suatu kegiatan jiwa yang memandang dalam-dalam suatu realita rohani dengan mata jiwa. Jiwa kita digiatkan untuk menanggapi apa yang sedang kita renungkan. Tentu tujuannya agar bahan renungan apakah itu sabda Tuhan, atau juga pesan-pesan homili atau juga secara khusus bacaan-bacaan tertentu bisa membuka hati dan pikiran kita terhadap nilai-nilai iman dan kebenaran yang diajarkan dan dicontohkan Kristus kepada kita. Lalu dengan itu kita mempraktekkan dan menghayatinya dalam kehidupan sehari-hari. Itulah sebabnya renungan berbeda dengan theoria dalam pengertian teori suatu kegiatan rasional. Bukan jiwa yang digiatkan melainkan pikiran yang digiatkan. Hasilnya adalah teori bukan praktek.

Hari ini kita ingin mengambil kesempatan doa lingkungan kita ini sebagai hari khusus yaitu hari untuk merenungkan sikap kita terhadap putra-putri atau anak-anak kita yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kita. Sudah sekian lama kita hidup bersama anak-anak barangkali ada sikap-sikap yang kurang selaras dengan kehendak Tuhan. Sikap-sikap yang tidak mengalir dari sikap-sikap Allah sendiri terhadap anak-anak atau pribadi muda, pun pula Gereja. Oleh sebab itu marilah kita mohon rahmat Allah dan doa Bunda Maria agar dalam renungan ini,  hati dan pikiran kita dikobarkan karena desakan jiwa kita yang bergelora ingin menjumpai Allah.

·         Doa Pembukaan
Tuhan dalam berbagai kesempatan Engkau berulang kali menyapa kami. Dalam renungan, meditasi dan kontemplasi tak jarang Engkau juga menyapa kami dengan lembut melalui getaran jiwa kami yang bergejolak ingin menjumpaiMu. Sapalah kami ya Tuhan pada renungan malam ini, agar hatiku tenang, agar jiwaku bersuka cita karena Engkau dengan kasih mengajak kami menemui kebenaran dalam pengalaman hidup kami. Hadirlah Tuhan di tengah-tengah kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantar kami. Amin

RENUNGAN TEMA
(Alunan Musik Instrumen)

·         Melihat Sikap orang tua

Tuhan, anak yang lahir di tengah-tengah keluarga kami adalah anugerahMu. Ia hadir berkat kasihMu yang Kau nyatakan dalam persatuan cinta kasih kami sebagai suami isteri berkat sakramen pernikahan. Engkau mempersatukan kami agar anugerah agung itu dapat kami terima dengan suka cita.

Kini ya Tuhan anak-anak kami telah hadir ditengah-tengah keluarga kami. Dengan suka cita mereka kami sambut dengan tangan terbuka dan hati penuh kasih. Mereka adalah bagian dari perwujudan hidup, perwujudan gambar dan citraMu sendiri. Mereka kini sedang mekar dan berkembang dengan elok. Kami sadar ya Tuhan mereka juga adalah pribadi muda yang menyimpan daya hidup, daya lahir, daya timbul, pembaharuan dan pengharapan bagi kami. Oleh mereka pengharapan kami dikobarkan, digelorakan hingga menyentuh gambaran masa depan yang kami rindukan. Kepada mereka kami menaruh perhatian dan pengharapan yang besar bahwa mereka akan berkembang mekar dan berbuah seturut kehendakMu. Mereka akan menjadi pribadi yang berguna bagi keluarga, masyarakat, Gereja dan Negara.

Akan tetapi ya Tuhan pengharapan itu tidak selalu dengan sendirinya terwujud. Dalam hidup keseharian, kami sering menjumpai pengharapan itu tampak retak-retak terbentur oleh perilaku anak kami yang tidak sesuai dengan apa yang kami harapkan. Betapa sedih hati kami, ketika kami menaruh harapan yang besar kepada anak-anak agar mereka memiliki rasa hormat kepada orangtua namun tidak selalu hal itu terjadi, bahkan kepada Gereja pun tidak. Inilah ya Tuhan sebagian kecil dari sekian banyak harapan yang tidak selalu kami jumpai dalam realitas hidup kami saat dan selama mengasuh dan mendidik anak-anak kami.

Tuhan di hadapanMu, biarkanlah kami  mengerti  harapan dan kehendak putra-putri kami. Sebab mereka ingin menjadi dirinya sendiri sesuai dengan daya kemampuan yang dianugerahkan Tuhan kepada mereka. Bantulah anak-anak kami, agar mereka sebagai pribadi muda menemukan apa yang mereka kehendaki. Dampingilah mereka  agar mereka terhindar dari sesatan-sesatan yang menjauhkan mereka dari padaMu. 

·         Mendengar Sikap Allah
(Alunan Musik Instrumen)

Tuhan, kami tahu bahwa anak sebagai pribadi muda yang terus berkembang telah menjadi perhatianMu sejak Engkau merencanakan penebusan umat manusia. Secara istimewa Engkau telah menaruh orang-orang muda itu di dalam hatiMu. Betapa banyak anak muda Kau angkat menjadi mitra kerjaMu dalam karya keselamatan. Ishak putra Abraham yang dikorbankan sebagai ujian iman bapanya (Kej. 21: 1-7; 22:1-18). Musa yang Kau panggil untuk membebaskan Israel dari Mesir (Kel. 3) Yosua yang memimpin umat Israel memasuki tanah terjanji ( Ul. 31:7-8) Samuel yang Kau angkat menjadi pelayanMu dengan pengawasan dari Eli karena ia masih sangat muda. Daud yang Kau angkat menjadi raja sewaktu masih muda  yang keturunannya akan melahirkan Mesias (1 Sam. 16:1-13, bab 17). Demikian pun Yosia yang bertahta pada usia delapan tahun dan pada pemerintahannya ia mengadakan pembaharuan hidup keagamaan. (2Rj.22,23) Yeremia kendati menolak karena masih muda ia tetap Kau panggil menjadi seorang nabi (Yer. 1: 4-10) dan masih banyak anak-anak muda yang Kau panggil menjadi mitra kerjaMu seperti Ruth, Yudith, Ester dan tujuh pemuda sesaudara (2Mak. 7: 1-42) Semuanya  ini ya Tuhan menjadi tanda jelas bagi kami bahwa Engkau menaruh anak-anak muda itu di dalam hatiMu, di dalam rencanaMu.

Tuhan, kasihMu kepada orang-orang muda tak pernah berhenti. Dalam umat Perjanjian Baru, Engkau memilih Maria, dara muda dari Nasaret menjadi ibu bagi PuteraMu yang menjelma menjadi manusia yaitu Yesus Kristus. Inilah tanda terbesar Engkau mencintai manusia. Dialah Putera Allah yang di dalam karyaNya menempatkan anak-anak muda untuk menjadi mitra kerja dalam tugas penyelamatan manusia. Ia mengangkat dan memilih orang-orang muda untuk menjadi murid-muridNya. Ketika Ia berumur 12 tahun Ia membuat para cerdik pandai terheran-heran karena kebijaksanaanNya ketika Ia mengajar di Bait Allah. Pengarang Suci mencatat bahwa Yesus makin hari makin bertambah besar, bertambah hikmatNya dan makin dikasihi Allah dan manusia (Luk.2:52)

Tuhan, kini kami tahu bahwa Engkau sangat mencintai orang muda. Dalam pribadi Yesus tampaklah kasihMu itu. Pernyataan Yesus PuteraMu yang keras kepada mereka yang menyesatkan anak-anak memperlihatkan kepada kami betapa besar perhatianMu kepada orang muda (Mrk. 9:42)  Demikian pun ketika Ia menasehati orang muda kaya yang mencari kebenaran. Engkau menunjukkan kepada kami bahwa betapapun kecil sumbangsih yang kami berikan tetap bermakna bagi banyak orang. Demikian juga penyembuhan kepada remaja puteri Yairus ( Luk.8:40-42, 49-56) Semua menunjukkan bahwa Engkau memberikan perhatian istimewa kepada orang muda tanpa syarat.

·         Mendengar Sikap Gereja
(alunan musik)

 Tuhan GerejaMu yang kudus melalui Konsili Vatikan II menyatakan bahwa ”Kaum muda merupakan kekuatan yang amat penting dalam masyarakat zaman sekarang. Situasi hidup, sikap-sikap batin serta hubungan-hubungan mereka dengan keluarga mereka sendiri telah amat banyak berubah. Seringkali mereka terlalu cepat beralih kepada kondisi sosial ekonomis yang baru. Dari hari ke hari peran mereka di bidang sosial dan juga politik semakin penting. Padahal agaknya mereka kurang mampu menanggung beban-beban baru dengan baik. Bertambah pentingnya peran mereka dalam masyarakat itu menuntut dari mereka kegiatan merasul yang sepadan. Sifat-sifat alamiah mereka pun memang sesuai untuk menjalankan kegiatan itu. Sementara kesadaran akan kepribadian mereka bertambah masak, terdorong oleh gairah hidup dan semangat kerja yang meluap, mereka sanggup memikul tanggung jawab sendiri, dan ingin memainkan peran mereka dalam kehidupan sosial dan budaya. Bila gairah itu diresapi oleh semangat Kristus dan dijiwai oleh sikap patuh dan cinta kasih terhadap para Gembala Gereja, boleh diharapkan akan menghasilkan buah yang melimpah. Mereka sendiri harus menjadi rasul-rasul pertama dan langsung bagi kaum muda, dengan menjalankan sendiri kerasulan di kalangan mereka, sambil mengindahkan lingkungan sosial kediaman mereka. Hendaknya kaum dewasa dalam suasana persahabatan berusaha menjalin dialog dengan kaum muda, sehingga dengan mengatasi jarak umur mungkinlah kedua pihak saling mengenal, dan saling bertukar kekayaan masing-masing. Hendaknya kaum dewasa terutama dengan teladan, dan bila ada kesempatan dengan nasihat yang bijaksana serta bantuan yang tepat guna, mendorong kaum muda untuk merasul. Di pihak lain hendaknya kaum muda memupuk sikap hormat dan kepercayaan terhadap kaum dewasa. Dan meskipun secara alamiah mereka cenderung ke arah hal-hal baru, hendaknya mereka menghargai tradisi-tradisi yang terpuji sebagaimana seharusnya” (Apostolicam Actuositatem 12).
Tuhan tidak hanya Konsili Vatikan II berbicara tentang orang muda para bapa Paus tak mau ketinggalan. Pesan-pesan para paus terhadap orang muda, khususnya sejak Paus St. Yohanes Paulus II dan jumlah perjumpaan dan pembinaan OMK oleh Gereja menampilkan kenyataan bahwa Gereja tidak melihat orang muda hanya sebagai sekelompok orang dari sebuah tahapan usia tertentu. Kepemudaan itu sendiri merupakan sikap memandang kehidupan ke masa depan. Kepemudaan berciri kekritisan dan selalu mempertanyakan banyak hal, keberanian yang bersemangat tinggi walau penuh risiko. Mereka memiliki komitmen radikal, dan kemampuan kreatif untuk memberikan tanggapan baru terhadap perubahan dunia. Berbeda dari sebagian masyarakat yang melihat orang muda hanya sebagai orang dalam suatu periode persiapan masa depan dengan peran yang tidak terlalu signifikan, Gereja memandang orang muda dalam kekinian dan lebih positif.
Keinginan terkuat orang muda adalah kebebasan. Mereka ingin bebas dari semua tatanan yang membelenggu. Mereka adalah tanda suka-cita dan kebahagiaan. Mereka menuntut orisinalitas dan kesederhanaan, serta memberontak dan menolak masyarakat yang penuh dengan kemunafikan. Dinamika ini membuat mereka mampu memperbarui budaya lama yang buruk. Dinamika orang muda merupakan suatu proses kreatif yang memperbaharui budaya. Orang muda memiliki potensi kreatif yang luar biasa. Kita bahkan harus yakin bahwa orang-orang muda bukan hanya menjadi “Gereja hari esok” namun juga merupakan “Gereja saat ini”. Gereja melihat orang muda sebagai kekuatan besar untuk pembaharuan, sedangkan pembaharuan merupakan hakikat dari Gereja itu sendiri. Pelayanan pastoral untuk orang muda harus dilakukan dengan kerendahan hati, yaitu menggantikan sikap ketidakpercayaan dan apatisme terhadap orang muda dengan sikap kepercayaan dan pengharapan.
Terimakasih Tuhan, karena GerejaMu yang kudus telah memberikan perhatian  besar kepada orang muda khususnya orang muda katolik. Kini kami tahu Engkau sungguh mencintai orang muda. Biarkanlah Tuhan kami juga mencintainya.

SHARING PENGALAMAN

Para Bruder, Bapak Ibu yang terkasih dalam Kristus, setelah kita mendengar suatu sikap baik dari orang tua, Gereja dan Allah sendiri terhadap orang muda, marilah kita berbagi pengalaman, suka duka dan harapan, selama kita sedang dan telah mengasuh putra-putri kita. Apakah yang kita alami, adakah suka duka? Adakah mungkin raja jengkel atau marah ketika menghadapi perilaku anak-anak kita? Bagaimana kita mempersembahkan anak-anak kita itu kepada Gereja? Apakah mereka senang tinggal di dalam berbagai kegiatan Gereja? Atau sama sekali kita kurang memperhatikan anak-anak kita teruatama di bidang rohani ?

·         Lagu MB. No. 510 :1,2


PENUTUP

·      Doa Penutup (bersama-sama)
Tuhan, kami mengucap syukur kepadaMu, karena Engkau telah menganugerahi kami putra-putri di tengah-tengah keluarga kami. Mereka telah Kau ciptakan sesuai dengan gambar dan citraMu. Atas martabat luhur ini ya Tuhan kami berterimakasih.
 
Kini kami mohon ya Tuhan, jagalah anak-anak kami agar mereka semakin menyerupai Yesus PutraMu, yang semakin besar semakin bertambah hikmat-Nya dan semakin berkenan pada-Mu dan juga  pada sesama. Tuntunlah mereka agar mereka tetap setia pada panggilannya sebagai putra-putri Katolik; bantulah mereka menekuni tugasnya dengan penuh semangat dan tanggung jawab dan lindungilah mereka dari segala marabahaya. Terangilah juga mereka dalam memilih jalan hidup yang selaras dengan kehendak-Mu. Semoga mereka setia kepada jalan hidup yang telah mereka pilih, dan dapat menjadikan panggilannya sebagai sarana pengabdian kepada masyarakat, Gereja, dan kepada-Mu sendiri. Demi Yesus Kristus PutraMu Tuhan dan pengantara kami kini dan sepanjang masa. Amin

·         Mohon Berkat Tuhan
·        Lagu Penutup : MB No.547 : 1, 2

0 comments:

Post a Comment