Sunday, 26 October 2014

BKMM TANGGAL 23 OKTOBER 2014


MENGENAL MARIA
BUNDA YANG DIANGKAT KE SURGA
TANGGAL 23 OKTOBER 2014
________________


            Setelah Bunda Maria menyelesai tugasnya di dunia ini, ia dianugerahi berbagai gelar kehormatan. Pertama Maria digelari sebagai Bunda Allah. Gelar ini telah kita renungkan untuk pertama kali di rumah Bapak Budiman. Sekalipun tidak terlalu mendalam namun kita senang dan meyakini bahwa Bunda Maria sungguh-sungguh Bunda Allah, karena ia mengandung dan melahirkan Yesus Putranya  yang adalah sungguh Allah dan sungguh manusia. Dialah Emanuel “Allah berseta kita” yang kehadiranNya telah dinubuatkan oleh para nabi. Kedua, Bunda Maria adalah Bunda Perawan yang dikandung tanpa noda dosa asal sejak ia berada dalam rahim ibunya (St. Anna). Kita merenungkannya di rumah Ibu Titus bersama Br. Robert. Sekalipun juga tidak terlalu mendalam, namun kita meyakini bahwa Bunda Maria adalah tetap perawan sekalipun telah melahirkan Yesus Putranya dan suci tanpa noda dosa sejak ia berada dalam rahim ibunya. Semuanya ini terjadi karena Allah telah mempersiapkannya. Maria dikuduskan, diubah seluruhnya sehingga ia lahir tanpa cacat cela, tak tercemar, karena Allah yang maha tinggi dan suci akan berdiam dalam rahimnya, menjadi manusia sama seperti kita kecuali dalam hal dosa. Ketiga adalah Bunda Maria/St. Perawan Maria diangkat ke surga jiwa dan raganya yang hari ini menjadi renungkan kita bersama.
Empat Alasan Mendasar.

Pada tanggal 1 Nopember 1950, Bapa Suci Pius XII menetapkanbahwa “Maria, Bunda yang tak bernoda dan tetap Perawan Bunda Allah, setelah selesai hidupnya di dunia diangkat ke surga tubuh dan jiwanya ke dalam kemuliaan surgawi” sebagai keputusan dogmatis yaitu keputusan yang harus diimani oleh segenap kaum beriman katolik dalam Konstitusi Apostulik Munificentissimus Deus.Menurut Bapa Suci ada 4 alasan mendasar:

1.       Secara tradisi Bunda Maria diangkat ke surga jiwa raganya sudah mulai diyakini dan diajarkan dengan tak pernah putus hingga sampai sekarang. Para Bapa Gereja yang hidup pada awal Gereja telah mengajar hal itu.St. Yohanes yang dikenal sebagai teolog (400) pernah mengajarkan kepada kita “ Tuhan berkata kepada ibuNya “  Biarlah hatimu bersuka dan bergembira. Sebab setiap rahmat dan karunia telah diberikan kepadamu dari BapaKu di surga dan dariKu dan dari Roh Kudus. Setiap jiwa yang memanggil namamu tidak akan dipermalukan, tetapi akan menemukan belas kasihan dan ketenangan dan dukungan dan kepercayaan diri, baik di dunia sekarang ini dan di dunia yang akan datang, di dalam kehadiran Bapa-Ku di surga…Dan dari sat ini semua mengetahui bahwa tubuh yang tak bercacat dan yang berharga itu telah dipindahkan ke surga”  Modestus dari Yerusalem sebelum tahun 643 juga mengajarkan kepada kita bahwa “Sebagai Bunda Kristus yang termulia.. telah menerima kehidupan dari Dia (Kristus), ia telah menerima kekalan tubuh yang tidak rusak, bersama dengan Dia yang telah mengangkatnya dari kubur dan mengankatnya kepada DiriNya dengan cara yang hanya diketahui olehnya”.
2.      Kepercayaan bahwa Maria diangkat ke surga jiwa raga bukan saja diajarkan tetapi juga diungkapkan dalam liturgi suci. Liturgi Byzantium misal pada abad ke 8 telah menyatakan bahwa ““ Tuhan Raja semesta alam telah memberikan rahmat yang melampaui kodrat. Seperti Ia telah memelihara keperawanannmu pada saat kelahirnanNya, Ia juga menjaga tubuhmu agar tidka rusak di kubur dan telah memuliakannya dengan perbuatanNy yang liahi dengan memindahkannya dari kubur”. Sekarang kita mengenal perayaan Hari Raya Bunda Maria Diangkat ke surga jiwa raganya  kita rayakan setiap tanggal 15 Agustus.
3.      Bunda Maria tidak memiliki kubur, berbeda dengan para rasul yang memilikinya. Sampai sekarang tidak diketemukan di mana Maria dikuburkan. Memang ada 2 Gereja tua di Yerusalem yang diyakini sebagi tempat Bunda Maria dikuburkan, namun tidak diketemukan tanda bahwa Maria dikubur apalagi diketemukan jenazahnya. Usia Maria pun juga tidak ada yang tahu persis, hanya orang meyakini bahwa ia meninggal pada usia 63 tahun, karena pada abad pertengahan di buat rosari dengan 63 manik-manik.
4.      Di dalam Kitab Perjanjian Lama sudah ada bukti atau contoh bahwa ada orang yang diangkat ke surga dengan jiwa dan raganya. Misalnya Henok ( Kej. 5: 24), Elia ( 2 Raj. 2:1). Mungkin Muso ( Ul. 34: 5-6) Disamping itu memang ada alasan-alasan teologis misalnya Maria dikandung tanpa noda dosa asal sehingga tubuhnya tidak rusak setelah kematian. Maria penuh rahmat dan kudus sehingga selalu ada tempat baginya untuk selalu bersama Putranya Yesus Kristus.

Alasan mendasar itu oleh para Bapa Konsili akhirnya ditegaskan bahwa Maria, Perawan tak bercela yang senantiasa kebal terhadap dosa asal,  diangkat ke kejayaan surgawi dengan badan dan jiwanya (Lumen Gentium 59)

Refleksi

Apa dampaknya bagi kita, kalau kita merenungkan Bunda Maria diangkat ke surga jiwa dan raganya? Sekurang-kurangnya kita menyadaribahwa Bunda Maria diangkat ke surga jiwa raganya karena kekudusan yang dimilikinya. Maka dalam renungan kita hari ini, kita diundang agar juga memiliki hidup yang kudus, tak bercela di hadapan Allah, Sebab menutut St. Paulus tubuh kita adalah tempat kediaman Roh Kudus ( 1 Kor.6:19) tubuh kita adalah anggota tubuh Kristus ( 1 Kor. 6:15) dan tubuh kita akan dipermuliakan pada saat penghakiman terakhir. Kedua dengan sedikit mendalami dan merenungkan Bunda Maria diangkat ke surga jiwa raganya, kita sungguh menmumkan harapan akan kebangkitan terutama di saat kita mengalami pergumulan hidup. Ketiga kita pendapat pesan tentang kebebasan sejati dari dosa dan salah.


0 comments:

Post a Comment