MENGENAL MARIA
BUNDA YANG DIANGKAT KE SURGA
TANGGAL 23 OKTOBER 2014
________________
________________
Setelah Bunda Maria menyelesai tugasnya di dunia ini, ia
dianugerahi berbagai gelar kehormatan. Pertama Maria digelari sebagai Bunda
Allah. Gelar ini telah kita renungkan untuk pertama kali di rumah Bapak
Budiman. Sekalipun tidak terlalu mendalam namun kita senang dan meyakini bahwa
Bunda Maria sungguh-sungguh Bunda Allah, karena ia mengandung dan melahirkan
Yesus Putranya yang adalah sungguh Allah
dan sungguh manusia. Dialah Emanuel “Allah berseta kita” yang kehadiranNya
telah dinubuatkan oleh para nabi. Kedua, Bunda Maria adalah Bunda Perawan yang
dikandung tanpa noda dosa asal sejak ia berada dalam rahim ibunya (St. Anna).
Kita merenungkannya di rumah Ibu Titus bersama Br. Robert. Sekalipun juga tidak
terlalu mendalam, namun kita meyakini bahwa Bunda Maria adalah tetap perawan
sekalipun telah melahirkan Yesus Putranya dan suci tanpa noda dosa sejak ia
berada dalam rahim ibunya. Semuanya ini terjadi karena Allah telah
mempersiapkannya. Maria dikuduskan, diubah seluruhnya sehingga ia lahir tanpa
cacat cela, tak tercemar, karena Allah yang maha tinggi dan suci akan berdiam
dalam rahimnya, menjadi manusia sama seperti kita kecuali dalam hal dosa.
Ketiga adalah Bunda Maria/St. Perawan Maria diangkat ke
surga jiwa dan raganya yang hari ini menjadi renungkan kita bersama.
Empat Alasan Mendasar.
Pada tanggal 1 Nopember
1950, Bapa Suci Pius XII menetapkanbahwa “Maria, Bunda yang tak bernoda dan
tetap Perawan Bunda Allah, setelah selesai hidupnya di dunia diangkat ke surga
tubuh dan jiwanya ke dalam kemuliaan surgawi” sebagai keputusan dogmatis yaitu
keputusan yang harus diimani oleh segenap kaum beriman katolik dalam Konstitusi
Apostulik Munificentissimus Deus.Menurut
Bapa Suci ada 4 alasan mendasar:
1.
Secara tradisi Bunda Maria diangkat ke surga jiwa
raganya sudah mulai diyakini dan diajarkan dengan tak pernah putus hingga
sampai sekarang. Para Bapa Gereja yang hidup pada awal Gereja telah mengajar
hal itu.St. Yohanes yang dikenal sebagai teolog (400) pernah mengajarkan kepada
kita “ Tuhan berkata kepada ibuNya “ Biarlah
hatimu bersuka dan bergembira. Sebab setiap rahmat dan karunia telah diberikan
kepadamu dari BapaKu di surga dan dariKu dan dari Roh Kudus. Setiap jiwa yang
memanggil namamu tidak akan dipermalukan, tetapi akan menemukan belas kasihan
dan ketenangan dan dukungan dan kepercayaan diri, baik di dunia sekarang ini
dan di dunia yang akan datang, di dalam kehadiran Bapa-Ku di surga…Dan dari sat
ini semua mengetahui bahwa tubuh yang tak bercacat dan yang berharga itu telah
dipindahkan ke surga” Modestus dari
Yerusalem sebelum tahun 643 juga mengajarkan kepada kita bahwa “Sebagai Bunda
Kristus yang termulia.. telah menerima kehidupan dari Dia (Kristus), ia telah
menerima kekalan tubuh yang tidak rusak, bersama dengan Dia yang telah
mengangkatnya dari kubur dan mengankatnya kepada DiriNya dengan cara yang hanya
diketahui olehnya”.
2.
Kepercayaan bahwa Maria diangkat ke surga jiwa raga
bukan saja diajarkan tetapi juga diungkapkan dalam liturgi suci. Liturgi
Byzantium misal pada abad ke 8 telah menyatakan bahwa ““ Tuhan Raja semesta
alam telah memberikan rahmat yang melampaui kodrat. Seperti Ia telah memelihara
keperawanannmu pada saat kelahirnanNya, Ia juga menjaga tubuhmu agar tidka
rusak di kubur dan telah memuliakannya dengan perbuatanNy yang liahi dengan
memindahkannya dari kubur”. Sekarang kita mengenal perayaan Hari Raya Bunda
Maria Diangkat ke surga jiwa raganya
kita rayakan setiap tanggal 15 Agustus.
3.
Bunda Maria tidak memiliki kubur, berbeda dengan para
rasul yang memilikinya. Sampai sekarang tidak diketemukan di mana Maria
dikuburkan. Memang ada 2 Gereja tua di Yerusalem yang diyakini sebagi tempat
Bunda Maria dikuburkan, namun tidak diketemukan tanda bahwa Maria dikubur
apalagi diketemukan jenazahnya. Usia Maria pun juga tidak ada yang tahu persis,
hanya orang meyakini bahwa ia meninggal pada usia 63 tahun, karena pada abad
pertengahan di buat rosari dengan 63 manik-manik.
4.
Di dalam Kitab Perjanjian Lama sudah ada bukti atau
contoh bahwa ada orang yang diangkat ke surga dengan jiwa dan raganya. Misalnya
Henok ( Kej. 5: 24), Elia ( 2 Raj. 2:1). Mungkin Muso ( Ul. 34: 5-6) Disamping
itu memang ada alasan-alasan teologis misalnya Maria dikandung tanpa noda dosa
asal sehingga tubuhnya tidak rusak setelah kematian. Maria penuh rahmat dan
kudus sehingga selalu ada tempat baginya untuk selalu bersama Putranya Yesus
Kristus.
Alasan mendasar itu oleh
para Bapa Konsili akhirnya ditegaskan bahwa Maria, Perawan tak bercela yang
senantiasa kebal terhadap dosa asal,
diangkat ke kejayaan surgawi dengan badan dan jiwanya (Lumen Gentium 59)
Refleksi
Apa dampaknya bagi kita,
kalau kita merenungkan Bunda Maria diangkat ke surga jiwa dan raganya?
Sekurang-kurangnya kita menyadaribahwa Bunda Maria diangkat ke surga jiwa
raganya karena kekudusan yang dimilikinya. Maka dalam renungan kita hari ini,
kita diundang agar juga memiliki hidup yang kudus, tak bercela di hadapan
Allah, Sebab menutut St. Paulus tubuh kita adalah tempat kediaman Roh Kudus ( 1
Kor.6:19) tubuh kita adalah anggota tubuh Kristus ( 1 Kor. 6:15) dan tubuh kita
akan dipermuliakan pada saat penghakiman terakhir. Kedua dengan sedikit
mendalami dan merenungkan Bunda Maria diangkat ke surga jiwa raganya, kita
sungguh menmumkan harapan akan kebangkitan terutama di saat kita mengalami
pergumulan hidup. Ketiga kita pendapat pesan tentang kebebasan sejati dari dosa
dan salah.
0 comments:
Post a Comment