BUNDA MARIA
WANITA ISTIMEWA
Minggu, 19 Oktober 2014
_______________________________
Bunda Maria adalah wanita istimewa. Benarkah
demikian? Apa yang sesungguhnya dimaksud dengan istimewa? Kalau kita menyebut
ibu yang melahirkan kita adalah wanita istimewa, samakah arti kata istimewa itu
pada ibuku dan pada Bunda Maria? Hal ini bisa juga berlaku bagi apa dan siapapun. Keistimewaan hanya
menunjuk adanya sesuatu yang luar biasa dan special yang membedakan dari pada
yang umum. Ada kawan istimewa, ada hadiah istimewa, ada hari istimewa, ada
pemadangan istimewa dan seterusnya. Tapi bagaimana dengan Bunda Maria? BKMM
kita ( Bahan Katekese Mengenal Maria) hari ini mengajak kita untuk menemukan
arti keistimewaan itu dalam hidup pribadi Bunda Maria dan menjadikan itu
dorongan bagi penghayatan iman kita kepada Kristus. Sebab Maria adalah teladan
kaum beriman.
Keistimewaan Bunda Maria
Bunda
Maria adalah pribadi istimewa. Karena keisti-mewaannya itu, maka Bunda Maria
mendapat kedudukan, tempat dan penghormatan yang juga istimewa di dalam Gereja
Katolik. Konsili Vatikan II mengatakan “ Berkat rahmat Allah, Maria diangkat di
bawah Putranya, di atas semua malaekat dan manusia, sebagai Bunda Allah yang
tersuci, yang hadir pada misteri-misteri Kristus; dan tepatlah bahwa ia (Maria)
dihormati oleh Gereja dengan penghormatan istimewa.“ ( Lumen Gentius 66)
Ada
beberapa hal yang membuat Bunda Maria disebut pribadi istimewa.
1. Bunda
Maria adalah orang yang memegang teguh iman dan sabda Tuhan. Sejak ia menerima
kabar gembira dari Malaekat Gabriel bahwa ia akan mengandung dari Roh Kudus dan
melahirkan anak laki-laki yang harus diberi nama Yesus, Anak Allah yang Maha
Tinggi (Luk 1:31-32) hingga
ia duduk di kaki salib Putranya, imanya tidak pernah goyah. Sejak ia mengatakan
“ Aku ini hamba Tuhan. Jadilah padaku menurut perkataanmu” (Luk 1:38) hingga ia menerima sabda Putranya , “Inilah ibumu” (ia tetap
berbegang teguh pada iman yang sama.
2. Maria adalah
pribadi istimewa, karena kehadirannya di dunia ini telah dipersiapkan oleh
Allah sendiri untuk menjadi Bunda Yesus, Bunda Penebus. Karena itu sejak ia
dikandung dalam rahim ibunya, Santa Anna, ia telah dikuduskan Allah, dibebaskan
dari noda dosa asal, agar ia layak mengandung Allah yang Maha Suci, yang
menjelma menjadi manusia dalam diri Yesus Putranya. Dengan mengutip ajaran para
Bapa Gereja, Konsili Vatikan II menyebut Maria adalah Bunda Allah, suci
seutuhnya dan tidak terkena oleh cemar dosa mana pun, bagaikan mahluk yang
diciptakan dan dibentuk baru oleh Roh Kudus” (Lumen Gentium 56)
3. Maria
adalah pribadi istimewa, karena ia mengandung dari Roh Kudus, bukan dari
manusia, sesuai dengan kabar gembira yang disampaikan oleh Malaekat Gabriel
(Lk. 1:35) Hal ini juga dinyatakan dalam Syahadat Aku percaya, Qui conceptus est de Spiritu Sancto.Tidak
ada wanita di muka bumi ini dan tak akan pernah ada wanita seperti Bunda Maria.
Allah yang maha tinggi telah menjadikan sesuatu yang tidak mungkin menjadi
mungkin, sebab bagi Allah memang tidak ada yang mustahil.
4. Maria
adalah pribadi istimewa karena keterlibatanya dalam karya keselamatan Allah
dengan siap menjadi Bunda Yesus. Ia mengandung, melahirkan, membesarkan,
melindungi dari berbagai ancaman, membawa-Nya ke Bait Allah, dan menyertai Yesus hingga di puncak Kalvari.
Semuanya dilakukan dengan penuh cinta, iman dan harapan. “ Berdasarkan rencana
penyelenggaraan ilahi ia (Maria) di dunia ini menjadi Bunda Penebus Ilahi yang
mulia secara sangat istimewa mendampingi-Nya dengan murah hati, dan menjadi
Hamba Tuhan yang rendah hati. Dengan mengandung Kristus, melahirkanNya,
membesarkanNya, menghadapkan-Nya kepada Bapa
di Kenisah, serta ikut menderita dengan Putranya yang wafat di kayu
salib, ia secara sungguh istimewa bekerjasama dengan karya juru selamat, dengan
ketaatannya, iman, pengharapan serta cinta kasih yang berkorbar untuk
membaharui hidup adikodrati jiwa-jiwa” ( Lumen Gentium 61)
Maria adalah pribadi istimewa karena ia
penuh rahmat Tuhan, (
Refleksi
Kalau kita merenungkan keistimewaan pribadi Bunda
Maria ini maka sesungguhnya Maria memberi teladan kepada kita agar kita
senantiasa memiliki keteguhan atau ketangguhan iman dalam menghadapi berbagai
tantangan hidup di jaman sekarang ini. Sebab tidak sedikit orang yang merelakan
imannya hanya karena tidak sanggup menghadapi tantangan hidup di dunia ini,
tergiur oleh kepentingan sesaat.
Maria juga mengajarkan kepada kita tanggungjawab
kepada anak-anak kita terutama bagi para ibu. Sejak ia mengandung, melahirkan,
mengasuh dan membesarkan Yesus, ia terlibat penuh dalam tugas itu. Bahkan
memberikan waktu bagaimana anak (Yesus) mengenal BapaNya ketika Yesus diajak ke
Bait Allah. Tugas dan tanggungjawab, membesarkan dan mendidik anak, terutama
pendidikan iman menjadi tugas dan tanggungjawab kita sebagai orangtua katolik.
Hari ini kita diingat akan tugas itu.
0 comments:
Post a Comment