PERTEMUAN LINGKUNGAN
ST. MONICA
Kamis 07 Agustus 2014
_____________________________
Tidak
hanya sekali saja bangsa Israel me-langgar perjanjian Allah, sejak bangsa ini
keluar dari Mesir. Pada hal Allah ingin agar bangsa Israel menjadi umat-Nya dan
Allah menjadi Allah mereka. Oleh sebab itu Allah akan menaruh Taurat di dalam
batin dan menuliskannya di dalam hati mereka, agar dengan demikian bangsa
Israel baik besar maupun kecil dapat mengenal Tuhannya, sebab Allah telah
mengampuni kesalahan mereka dan tidak mengingat dosa mereka.
Mengenal
Tuhan inilah sesungguhnya inti dari permenungan sabda Tuhan ( Yer. 31: 31 - 34)
sebagaimana disampaikan oleh Bapak Yosaphat Sugiyatno dalam pertemuan doa
lingkungan, Kamis 07 Agustus 2014 di rumah Bapak YZ. Budiman Susanto,
Karangnongko. Menurutnya pengingkaran terhadap Allah terjadi karena orang tidak
sungguh-sungguh menempatkan Tuhan di dalam hatinya lebih dari pada pengetahuan,
seperti bangsa Israel berulangkali mengingkari perjanjian dengan Allah, karena
mereka tidak menempatkan Taurat di dalam hatinya.
Hal
yang sama juga terjadi dalam Perjanjian Baru ( Mat.16: 13-23). Petrus tidak mengenal Yesus sebagai Mesias,
Anak Allah, karena hatinya tertu-tup oleh harapannya terhadap Yesus sebagai
raja dunia. Mesias atau Anak Allah bagi Petrus adalah orang yang berkuasa atas
dunia ini. Karena itu tidak boleh Yesus menderita atau mati. Petrus menempatkan
pemahamannya siapa Yesus itu bukan pada batin dan hatinya. Oleh karena itu
Yesus menegurnya.
Mengenal
Yesus dengan hati inilah yang ditawarkan Pak Yos dalam ajakan sharingnya kepada
umat lingkungan. Bagaimana Yesus itu kita pahami bukan hanya melalui
pengetahuan, tetapi terlebih melalui hati. Inilah juga yang diungkapkan Bu Yos
ketika mengawali doa lingkungan (ibadat), bukan hanya sabda Tuhan kita baca,
melainkan bagaimana hal itu kita hayati dalam hidup.
Mengenal
Tuhan dalam Kristus Yesus bukan hanya terungkap melalui pengetahuan seperti
kita tahu bahwa Tuhan Yesus adalah Dia yang menderita, wafat, bangkit, naik
Surga, mengutus Roh Kudus dan menjadi Raja semesta alam, melainkan Dialah yang
meraja dalam hati kita, Dialah yang selalu menyertai kita dalam suka dan duka
hidup ini. Inilah mengenal Tuhan dalam dan melalui hati. Inilah iman yang
tumbuh dari hati yang mengenal Tuhan.
Doa
lingkungan yang dipimpin Bu Yosaphat Sugiyatno ini dihadiri 22 warga dan ditutup dengan doa permohonan dan berkat dari
Allah. Sebelum pertemuan diakhiri, Ketua Lingkungan menyampaikan informasi
mengenai pesta nama pelindungan lingkungan St. Monica yang jatuh pada tanggal
27 Agustus bertepatan dengan perayaan wajib St. Monica. Pada pesta pelindung lingkungan
ini warga sepakat tidak perlu merayakan dengan perayaan Ekaristi, tetapi kita
memohon doa dengan ujub misa. Oleh karena itu diharapkan warga mengikuti
perayaan Ekaristi harian pada hari Kamis, 28 Agustus di Stasi Bunda Maria
Maguwo jam 05.30 WIB sekaligus merayakan perayaan wajib St. Agustinus, Uskup
dan Pujangga Gereja yang jatuh pada hari itu. Pesta nama Lingkungan akan
dirayakan dengan ibadat sabda dan tumpengan. Tempat perayaan direncanakan di
rumah Komunitas Bruderan Budi Mulia.
Ada
usulan pada moment-moment penting seperti pesta nama lingkungan ini hendaknya
ibadat sabda dipimpin oleh Prodiakon. Dengan cara demikian jabatan prodiakon
sungguh kita tempatkan dalam hidup bersama kita sebagai paguyuban orang beriman
yang memang secara gerejani memperoleh wewenang untuk melakukan hal itu.
0 comments:
Post a Comment