Friday, 29 August 2014

Pertemuan Lingkungan Ke-30



PERTEMUAN LINGKUNGAN
ST. MONICA
Kamis 07 Agustus  2014
_____________________________


Tidak hanya sekali saja bangsa Israel me-langgar perjanjian Allah, sejak bangsa ini keluar dari Mesir. Pada hal Allah ingin agar bangsa Israel menjadi umat-Nya dan Allah menjadi Allah mereka. Oleh sebab itu Allah akan menaruh Taurat di dalam batin dan menuliskannya di dalam hati mereka, agar dengan demikian bangsa Israel baik besar maupun kecil dapat mengenal Tuhannya, sebab Allah telah mengampuni kesalahan mereka dan tidak mengingat dosa mereka.

Mengenal Tuhan inilah sesungguhnya inti dari permenungan sabda Tuhan ( Yer. 31: 31 - 34) sebagaimana disampaikan oleh Bapak Yosaphat Sugiyatno dalam pertemuan doa lingkungan, Kamis 07 Agustus 2014 di rumah Bapak YZ. Budiman Susanto, Karangnongko. Menurutnya pengingkaran terhadap Allah terjadi karena orang tidak sungguh-sungguh menempatkan Tuhan di dalam hatinya lebih dari pada pengetahuan, seperti bangsa Israel berulangkali mengingkari perjanjian dengan Allah, karena mereka tidak menempatkan Taurat di dalam hatinya.

Hal yang sama juga terjadi dalam Perjanjian Baru ( Mat.16: 13-23).  Petrus tidak mengenal Yesus sebagai Mesias, Anak Allah, karena hatinya tertu-tup oleh harapannya terhadap Yesus sebagai raja dunia. Mesias atau Anak Allah bagi Petrus adalah orang yang berkuasa atas dunia ini. Karena itu tidak boleh Yesus menderita atau mati. Petrus menempatkan pemahamannya siapa Yesus itu bukan pada batin dan hatinya. Oleh karena itu Yesus menegurnya.

Mengenal Yesus dengan hati inilah yang ditawarkan Pak Yos dalam ajakan sharingnya kepada umat lingkungan. Bagaimana Yesus itu kita pahami bukan hanya melalui pengetahuan, tetapi terlebih melalui hati. Inilah juga yang diungkapkan Bu Yos ketika mengawali doa lingkungan (ibadat), bukan hanya sabda Tuhan kita baca, melainkan bagaimana hal itu kita hayati dalam hidup.

Mengenal Tuhan dalam Kristus Yesus bukan hanya terungkap melalui pengetahuan seperti kita tahu bahwa Tuhan Yesus adalah Dia yang menderita, wafat, bangkit, naik Surga, mengutus Roh Kudus dan menjadi Raja semesta alam, melainkan Dialah yang meraja dalam hati kita, Dialah yang selalu menyertai kita dalam suka dan duka hidup ini. Inilah mengenal Tuhan dalam dan melalui hati. Inilah iman yang tumbuh dari hati yang mengenal Tuhan.

Doa lingkungan yang dipimpin Bu Yosaphat Sugiyatno ini dihadiri 22 warga dan  ditutup dengan doa permohonan dan berkat dari Allah. Sebelum pertemuan diakhiri, Ketua Lingkungan menyampaikan informasi mengenai pesta nama pelindungan lingkungan St. Monica yang jatuh pada tanggal 27 Agustus bertepatan dengan perayaan wajib St. Monica. Pada pesta pelindung lingkungan ini warga sepakat tidak perlu merayakan dengan perayaan Ekaristi, tetapi kita memohon doa dengan ujub misa. Oleh karena itu diharapkan warga mengikuti perayaan Ekaristi harian pada hari Kamis, 28 Agustus di Stasi Bunda Maria Maguwo jam 05.30 WIB sekaligus merayakan perayaan wajib St. Agustinus, Uskup dan Pujangga Gereja yang jatuh pada hari itu. Pesta nama Lingkungan akan dirayakan dengan ibadat sabda dan tumpengan. Tempat perayaan direncanakan di rumah Komunitas Bruderan Budi Mulia.

Ada usulan pada moment-moment penting seperti pesta nama lingkungan ini hendaknya ibadat sabda dipimpin oleh Prodiakon. Dengan cara demikian jabatan prodiakon sungguh kita tempatkan dalam hidup bersama kita sebagai paguyuban orang beriman yang memang secara gerejani memperoleh wewenang untuk melakukan hal itu.

0 comments:

Post a Comment