Minggu,04
Mei 2014
Tahun A /
II Minggu Paskah III
Lukas 24: 13-35
_____________________________
SUKA CITA INJIL
Hati kedua
murid dari Emaus itu berkobar-kobar ketika mereka mendengar penjelasan Yesus
tentang peristiwa yang baru saja mereka alami
berkaitan dengan penyaliban Yesus dan kebangkitanNya.
Tidak cukup dengan berkobar-kobar, mata
hati mereka juga terbuka ketika Yesus yang disalibkan dan bangkit itu
memecah-mecahkan roti dan memberikannya kepada mereka.
Setiap hari
Minggu
sekurang-kurangnya, kita juga mendengar sabda
Tuhan. Setiap minggu pula kita berjumpa dengan Tuhan
secara pribadi dalam rupa roti terberkati yang kita santap. Bukankah ini
peristiwa yang sama dengan apa yang dialami oleh kedua murid
dari Emaus? Yesus hadir dan berbicara kepada kita. Yesus
hadir dan menyapa kita dalam bacaan Kitab Suci
bahkan juga dijelaskan oleh Romo dalam homilinya. Yesus hadir dalam sakramen maha kudus ketika Romo
memberkati roti dan anggur dengan kuasa Roh Kudus?
Berkobar-kobarkah hati kita ketika mendengar sabda Tuhan? Terbukakah mata hati
kita ketika Yesus hadir dalam rupa roti anggur?
Sungguh
sedih hati kita, ketika sabda Tuhan dan kehadiranNya dalam perayaan
Ekaristi kurang mendapat perhatian. Ada saja orang
yang kurang peduli,
apalagi mendengarkan. Sibuk, ngobrol, urus ini, urus itu. Bahkan kehadiran
Tuhan dalam hati setelah menyambut komuni pun tidak luput dari hal yang sama.
Duduk tanda salib selesai lalu meneruskan ngobrol. Kalau macam ini bagaimana orang bisa mengalami perjumpaan dengan Allah, apalagi suka cita
Injil? Mari apa yang dialami kedua murid dari Emaus
ini,
kita jadikan pembuka hati dan pikiran kita bahwa
hanya dengan sikap hormat terhadap sabda Tuhan dan kehadiran-Nya kita akan
memperoleh suka cita Injil.
0 comments:
Post a Comment