Minggu, 23 Maret 2014
Tahun A / II
Hari Minggu Prapaskah III
Yohanes 4: 5 - 42
_____________________________
KELEGAAN HIDUP
Menjalani hidup di dunia ini tidak pernah sepi dari persoalan. Yang tua dan
yang muda punya persoalan sendiri-sendiri. Yang berjabatan dan tidak punya
jabatan juga mempunyai persoalan sendiri-sendiri. Yang miskin dan yang kaya demikian
juga. Persoalan-persoalan itu ada yang berat, ada yang ringan dan jenis dan
macamnya pun berbeda-beda. Bila persoalan itu mencekam hati, sering menjadi
suatu pergumulan hidup yang berati.
Wanita Samaria yang berjumpa Yesus di pinggir sumur Yakub ini (Yoh.4:5-42)
sedang mengalami pergumulan hidup yang berat. Lima suaminya meninggalkannya
tanpa pernah memberikan perhatian dan kasih. Dengan hidup “kumpul kebo”
karena yang ada sekarang bukanlah suaminya, ia mengambil air di siang hari,
kebiasaan yang tak pernah dilakukan oleh para wanita yang lain. Rasa malu,
terkucilkan, terhina sedang merundung hidupnya karena perilaku di luar kebiasaan
sesama wanita ini. Inilah cekaman hati yang menghimpit hidupnya.
Perjumpaan dengan Yesus dan percakapan yang mendalam membuat wanita Samaria
itu akhirnya terbuka hatinya. Pergumulan hidup yang mencekam dirinya
pelan-pelan memudar dan mengurai di hadapan Yesus. Beban hidupnya kemu-ian
terasa ringan dan semangat hidup mulai berkobar dalam dirinya. Ia memastikan
telah berjumpa dengan Mesias yang ia sebut sebagai Kristus karena kelegaan hidupnya
dan kepastian mengenal masa lalunya. Ia mengajak orang-orang untuk datang
melihatNya.
Wanita Samaria memberi pelajaran berharga bagi kita dalam menghadapi
berbagai persoalan hidup, terutama persoalan-persoalan hidup yang bergelimangan
dosa. Ia mengajak kita untuk berani mendialogkan semuanya itu di hadapan Allah
dan berani mengakuinya sebagai persoalan yang mengeringkan, menggersangkan dan
menanduskan hidup beriman kita dan lebih dari itu melemparkan kita jauh dari
hadapan Allah. Masa puasa ini adalah masa untuk menemukan persoalan hidup yang
mungkin bergelimangan dosa. Kita diajak untuk bertobat dan kembali kepada Allah.
Pada akhir retreat agung Gereja menyediakan sakramen pengampunan dosa dan
marilah kesempatan itu kita gunakan sebaik-baiknya. Yesus bersabda” Marilah kepadaKu kalian yang letih lesu dan
berbeban berat, maka Aku akan memberikan kelegaan kepadamu”(Mat 11: 28).






0 comments:
Post a Comment