Wednesday, 16 April 2014

Renungan Minggu Prapaskah I

Minggu, 09 Maret 2014
Tahun A / II
Hari Minggu Prapaskah I
Mat. 4: 1 - 11

_____________________________

WASPADA TERHADAP GODAAN

Mungkin tidak masuk logika bagi kita orang miskin, ketika kita melihat orang kaya yang  berjabatan tinggi melakukan tindakan korupsi. Apa masih kurang dengan kekayaan yang  dimiliki itu? Apa juga masih kurang cukup terhormat dengan jabatan yang disandangnya ? Tentu saja logika semacam ini tidak menjawab pertanyaan bagi mereka yang haus akan kekayaan dan jabatan. Kekayaan dan jabatan tinggi adalah tujuan hidup bagi mereka.
Kalau kita hari ini merenungkan sabda Tuhan tentang Yesus dicobai setan di padang gurun setelah berpuasa empat puluh hari empat puluh malam, (Mat.4:1-11) maka kita menemukan jawaban bahwa  orang kaya yang berjabatan tinggi itu telah  terperdaya oleh kekayaan dan jabatan atau kekuasaan yang dilancarkan oleh setan agar mengakui bahwa kekayaan dan jabatan tinggi adalah tujuan hidup  yang menyelamatkan mereka. Usaha-usaha dan keberhasilan memperoleh kekayaan dan jabatan telah digunakan setan untuk menyeret orang ke dalam cengkeramannya.
Mengubah batu menjadi roti  dan menjatuh diri dari bumbungan Bait Allah hampir selalu menjadi dorongan setiap orang yaitu bagaimana orang meraih kekayaan dan jabatan atau kekuasan untuk keperluan popularitas dan kebutuhan hidupnya. Akan tetapi ketika mereka meraih dengan cara yang bertentangan dengan hukum dan moralitas, maka di sinilah orang masuk ke dalam perangkap setan. Setan selalu menggunakan cara-cara yang diamini banyak orang  dan juga diterima akal, tetapi dengan pelan-pelan mendorong orang melakukan tindakan berlebihan dan meyakinkan bahwa apa yang dilakukan benar  bagi hidupnya. Kekayaan, kekuasaan dan popularitas  atau prestise adalah zona hijau yang menyenangkan bagi setan untuk melancarkan aksinya.

Mengubah batu menjadi roti dan menjatuhkan diri dari bumbungan Bait Allah adalah langkah awal untuk meraih keangkuhan atau kesombongan. “Semua kekayaan duniawi dan kekuasaan ini akan kuberikan kepadamu kalau Engkau menyembah aku” Inilah tujuan setan untuk memperdaya setiap orang ketika hidup dirasa cukup atau berlebihan atau ketika kekuasaan dan jabatan telah diraihnya.  Orang diajak memasuki area kesombongan atau keangkuhan. Kesombongan semacam ini memang dengan mudah bisa menghinggapi setiap orang berduit dan berjabatan tinggi dan inilah tempat setan bermain. Kesombongan adalah tujuan akhir dari semua godaan yang dilancarkan setan. Kejatuhan manusia pertama yang mengubah dunia menjadi penuh dosa, juga karena kesombongan (Kej. 3:4-5)
Memasuki masa prapaskah atau puasa ini marilah kita mewaspadai godaan setan yang  se-ringkali tidak dengan mudah kita antisipasi. Ia datang melalui hal-hal baik, tetapi dengan licik  menyeret kita kepada perbuatan dosa. Surat St. Yohanes mengingatkan kita bahwa godaan setan bercirikan 3 keinginan: keinginan daging, keingin-an mata dan keangkuhan. ( 1Yoh. 2: 16). Memenuhi kebutuhan hidup (keinginan daging) adalah ke-wajiban, tetapi kita harus hati-hati jangan sampai karena itu kita jatuh dalam dosa. Meraih jabatan atau popularitas adalah  kepuasan hidup (keinginan mata), tetapi kita harus hati-hati jangan sampai kita tenggelam di dalamnya. Akhirnya jangan ka-rena kewajiban memenuhi kebutuhan dan ke-puasan hidup, kita jatuh pada  kesombongan diri. Semua ini menurut St. Yohanes akan memisahkan kita dari Bapa di Surga.

0 comments:

Post a Comment