Minggu, 09
Maret 2014
Tahun A / II
Hari Minggu Prapaskah I
Mat. 4: 1 - 11
_____________________________
WASPADA TERHADAP GODAAN
Mungkin tidak masuk logika bagi kita orang miskin, ketika kita melihat
orang kaya yang berjabatan tinggi
melakukan tindakan korupsi. Apa masih kurang dengan kekayaan yang dimiliki itu? Apa juga masih kurang cukup
terhormat dengan jabatan yang disandangnya ? Tentu saja logika semacam ini
tidak menjawab pertanyaan bagi mereka yang haus akan kekayaan dan jabatan.
Kekayaan dan jabatan tinggi adalah tujuan hidup bagi mereka.
Kalau kita hari ini merenungkan sabda Tuhan tentang Yesus dicobai setan di padang
gurun setelah berpuasa empat puluh hari empat puluh malam, (Mat.4:1-11) maka
kita menemukan jawaban bahwa orang kaya
yang berjabatan tinggi itu telah
terperdaya oleh kekayaan dan jabatan atau kekuasaan yang dilancarkan
oleh setan agar mengakui bahwa kekayaan dan jabatan tinggi adalah tujuan
hidup yang menyelamatkan mereka.
Usaha-usaha dan keberhasilan memperoleh kekayaan dan jabatan telah digunakan
setan untuk menyeret orang ke dalam cengkeramannya.
Mengubah batu menjadi roti dan menjatuh
diri dari bumbungan Bait Allah hampir selalu menjadi dorongan setiap orang
yaitu bagaimana orang meraih kekayaan dan jabatan atau kekuasan untuk keperluan
popularitas dan kebutuhan hidupnya. Akan tetapi ketika mereka meraih dengan
cara yang bertentangan dengan hukum dan moralitas, maka di sinilah orang masuk
ke dalam perangkap setan. Setan selalu menggunakan cara-cara yang diamini
banyak orang dan juga diterima akal,
tetapi dengan pelan-pelan mendorong orang melakukan tindakan berlebihan dan
meyakinkan bahwa apa yang dilakukan benar
bagi hidupnya. Kekayaan, kekuasaan dan popularitas atau prestise adalah zona hijau yang
menyenangkan bagi setan untuk melancarkan aksinya.
Mengubah batu menjadi roti dan menjatuhkan diri dari bumbungan Bait Allah
adalah langkah awal untuk meraih keangkuhan atau kesombongan. “Semua kekayaan
duniawi dan kekuasaan ini akan kuberikan kepadamu kalau Engkau menyembah aku”
Inilah tujuan setan untuk memperdaya setiap orang ketika hidup dirasa cukup
atau berlebihan atau ketika kekuasaan dan jabatan telah diraihnya. Orang diajak memasuki area kesombongan atau
keangkuhan. Kesombongan semacam ini memang dengan mudah bisa menghinggapi
setiap orang berduit dan berjabatan tinggi dan inilah tempat setan bermain.
Kesombongan adalah tujuan akhir dari semua godaan yang dilancarkan setan.
Kejatuhan manusia pertama yang mengubah dunia menjadi penuh dosa, juga karena
kesombongan (Kej. 3:4-5)
Memasuki masa prapaskah
atau puasa ini marilah kita mewaspadai godaan setan yang se-ringkali tidak dengan mudah kita
antisipasi. Ia datang melalui hal-hal baik, tetapi dengan licik menyeret kita kepada perbuatan dosa. Surat
St. Yohanes mengingatkan kita bahwa godaan setan bercirikan 3 keinginan:
keinginan daging, keingin-an mata dan keangkuhan. ( 1Yoh. 2: 16). Memenuhi
kebutuhan hidup (keinginan daging) adalah ke-wajiban, tetapi kita harus
hati-hati jangan sampai karena itu kita jatuh dalam dosa. Meraih jabatan atau
popularitas adalah kepuasan hidup
(keinginan mata), tetapi kita harus hati-hati jangan sampai kita tenggelam di
dalamnya. Akhirnya jangan ka-rena kewajiban memenuhi kebutuhan dan ke-puasan
hidup, kita jatuh pada kesombongan diri.
Semua ini menurut St. Yohanes akan memisahkan kita dari Bapa di Surga.
0 comments:
Post a Comment