Minggu, 30 Maret 2014
Tahun A / II
Hari Minggu Prapaskah IV
Yohanes 9: 1 – 41
_____________________________
Wednesday, 16 April 2014
Renungan Minggu Prapaskah IV
NYATAKANLAH PEKERJAAN ALLAH
Tidak selalu perbuatan baik kita diterima orang lain. Ada
saja orang yang menganggap perbuatan kita itu mengandung “ udang di balik batu”, ada maksud-maksud
tertentu bagi kepentingan diri. Atau dengan kata lain perbuatan baik yang kita
lakukan itu dianggap tidak tulus, tidak ikhlas, tidak sepenuh hati bahkan
mungkin dianggap buruk bagi orang tertentu. Ketika gempa bumi 2006 terjadi
bantuan-bantuan kita kepada para korban pun tidak luput dari terpaan isu
semacam itu, ada maksud tertentu,
kristenisasi.
Ketika Yesus menyembuhkan orang yang sakit buta sejak lahir (Yoh. 9: 1
-41), perbuatanNya juga tidak diterima oleh orang-orang Farisi. Mereka
menganggapnya sebagai perbuatan yang melanggar hukum karena dilakukan pada hari
Sabath bahkan dianggap sebagai perbuatan yang berasal dari setan. Akan tetapi
Yesus mengingatkan para muridNya bahwa perbuatan baik yang Ia lakukan bukan
untuk kepentingan diriNya melainkan untuk kepentingan Allah yaitu supaya
pekerjaan Allah dinyatakan kepada manusia.
Perbuatan baik untuk maksud supaya pekerjaan Allah dinyatakan kepada
manusia ini menjadi jiwa, panggilan dan identitas kita sebagai orang katolik.
Apapun yang akan dan telah kita lakukan hendaknya selalu didorong oleh semangat
untuk menyatakan bahwa semua itu adalah untuk menyatakan pekerjaan Allah dan
pekerjaan Allah adalah mengasihi manusia, karena Allah adalah kasih.( 1 Yoh.
4:8) Maka tidak ada ruang bagi kita untuk pura-pura atau tidak tulus, tidak ada
ruang bagi kita untuk memiliki maksud-maksud tertentu bagi kepenting diri,
tidak ada ruang bagi kita untuk bermegah diri apalagi sombong. Melakukan perbuatan
baik apapun itu bentuk dan macamnya, apakah itu perbuatan baik berskala besar
atau kecil, sederhana atau spektakuler tidak pernah menjadi persoalan bagi kita
bila itu kita lakukan hanya agar pekerjaan Allah dinyatakan, agar Allah dimuliakan.
Masa prapaskah bukan hanya masa dimana kita mempersiapkan diri untuk
menyambut hari raya kebangkitan Kristus dengan menata hidup batin kita,
membersihkan kerak-kerak dosa kita, melainkan juga masa di mana kita
meningkatkan perbuatan baik kita kepada sesama. Sebab sesungguhnya perbutan
baik Yesus adalah manifestasi pekerjaan Allah yaitu cinta. Di dalam hidup Yesus
dan karyaNya kita mengenal kasih Allah yang begitu besar kepada kita. Maka
marilah kita nyatakan kasih Allah itu dalam perbuatan baik kita sebagaimana
diharapkan oleh KeuskupanAgung Semarang dalam perenungan masa prapaskah tahun
2014 ini “Berikanlah hatimu untuk mencintai,
Ulurkanlah tanganmu untuk melayani”
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment