Thursday, 17 April 2014

Renungan Minggu Hari Raya Paskah


Minggu, 20 April 2014
Tahun A / II
Hari Raya Kebangkitan Kristus
Yoh. 20: 1 - 10
_____________________________


APA SETELAH ITU ?

         Selamat Paskah! Hari ini kita merayakan Paskah. Inilah perayaan yang mengingatkan kita akan wafat dan kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus dari alam maut. Refleksi Kitab Suci menunjukkan bahwa melalui wafat dan kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus, kita memperoleh penebusan ( Mrk. 10:45; Ef. 1:7; 1 Ptr. 1 : 18 -21) yaitu pembebasan dari kuasa dosa dan kejahatan ( Kol.1:13 -14). Hidup kita disucikan dari kesalahan ( 1 Kor. 6:11; Ef.5: 25-26 ) dan hati kita diubah menjadi hati yang bertaburan kasih ( Rm. 5:5; 1Yoh. 4 : 9 -10).  Tentu kita sekarang bersyukur kepada Allah sebab melalui pembabtisan, kita boleh menerima penebusan itu yaitu penghapusan dosa dan jaminan keselamatan kekal. Melalui pembaptisan itu juga,  kita diangkat menjadi anak-anak kesayanganNya sebagaimana dahulu Allah memanggil putra-putri Israel sebagai anak kesayanganNya (Hos.11:1)
Injil hari ini ( Y0h.20: 1-10), berbicara tentang kebangkitan Yesus. Petrus dan Yohanes percaya bahwa Yesus telah bangkit sebagaimana mereka teringat akan isi Kitab Suci (Yoh.20:10). Demikian pun Maria Magdalena, meskipun sempat ragu ( Yoh. 20:1-2) namun akhir ia percaya. Bersama dengan wanita yang lain ( Mrk. 16: 1) mereka melihat dan mengalami bahwa Yesus tidak ada lagi di dalam kubur. Ia tidak ada lagi di antara orang mati. Melalui Malaekat (Mrk.16: 5-7) Allah telah memastikan dan  memberitahukan kepada para wanita itu bahwa Yesus yang disalibkan itu telah bangkit dari kematian oleh kuasa Allah. ( Rom. 10:9 ; 1 Kor 6:14; Gal. 1:1; 1 Tes.1:10) Sentuhan ilahi inilah yang  menjadikan para wanita itu percaya dan bergegas menyampaikan kabar kebangkitan itu kepada yang lain.

Belajar dari Maria Magdalena dan Maria yang lain, mengimani kebangkitan Kristus itu ternyata tidaklah cukup. Kabar kebangkitan Kristus itu mesti harus kita sampaikan kepada orang lain, agar mereka yang percaya memperoleh keselamatan. Inilah panggilan kita. Kata ‘bergegas” menunjukkan kepada kita betapa urgennya kabar kebangkitan Kristus itu harus sampai kepada orang lain.Dalam konteks pelayanan, maka kabar kebangkitan Kristus itu harus sampai pada mereka yang dulu menjadi fokus pelayanan Kristus yaitu mereka yang miskin, lemah dan tak berdaya. Perayaan-perayaan syahdu dan indah selama Triduum yang disebut sebagai spiritualitas altar harus segera kita bawa ke dalam kehidupan nyata terutama kepada mereka yang lemah, miskin dan tak berdaya. Di sana kita merayakan paskah bersama mereka  dengan uluran kasih yang  menjadikan hidup mereka lebih baik dan manusiawi. Tidak butuh waktu berlama-lama, tidak perlu termangu  seperti Maria Magdalena ketika melihat kubur kosong, melainkan segera lari dan bertindak menjumpai saudara-saudara kita yang memerlukan  uluran tangan kita.

Setelah perayaan Paskah boleh jadi kita masih sibuk atau masih tenggelam dalam rasa kegembiraan paskah. Tapi jangan lupa bahwa kita masih harus menyampaikan kabar kebangkitan Kristus itu kepada mereka yang mungkin masih tegolek di rumah sakit, masih menghitung-hitung hari tanpa harapan dan kepastian, masih tertindas dan terbelenggu oleh ketidak adilan, tersingkir, teraniaya. Karena itu kita harus memastikan apa yang harus kita lakukan setelah perayaan paskah ini. Mereka menantikan kabar gembira kebangkitan Kristus. Lalu adakah rencana untuk itu ? Ingat !Paskah tidak boleh berhenti di meja altar, tapi harus menyebar di pasar-pasar kehidupan, menawarkan makna kebangkitan Kristus itu dengan satu hati dan uluran kasih.  SELAMAT PASKAH.



1 comment: