Minggu, 20
April 2014
Tahun A / IIHari Raya Kebangkitan Kristus
Yoh. 20: 1 - 10
_____________________________
APA SETELAH ITU ?
Selamat Paskah! Hari ini kita merayakan Paskah. Inilah perayaan yang
mengingatkan kita akan wafat dan kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus dari alam
maut. Refleksi Kitab Suci menunjukkan bahwa melalui wafat dan kebangkitan
Tuhan kita Yesus Kristus, kita memperoleh penebusan ( Mrk. 10:45; Ef. 1:7; 1
Ptr. 1 : 18 -21) yaitu pembebasan dari kuasa dosa dan kejahatan ( Kol.1:13
-14). Hidup kita disucikan dari kesalahan ( 1 Kor. 6:11; Ef.5: 25-26 ) dan hati
kita diubah menjadi hati yang bertaburan kasih ( Rm. 5:5; 1Yoh. 4 : 9
-10). Tentu kita sekarang bersyukur
kepada Allah sebab melalui pembabtisan, kita boleh menerima penebusan itu yaitu
penghapusan dosa dan jaminan keselamatan kekal. Melalui pembaptisan
itu juga, kita diangkat menjadi anak-anak
kesayanganNya sebagaimana dahulu Allah memanggil putra-putri
Israel sebagai anak kesayanganNya (Hos.11:1)
Injil hari ini ( Y0h.20: 1-10), berbicara tentang kebangkitan Yesus. Petrus dan Yohanes
percaya bahwa Yesus telah bangkit sebagaimana mereka teringat akan isi Kitab
Suci (Yoh.20:10). Demikian pun Maria Magdalena, meskipun sempat ragu ( Yoh.
20:1-2) namun akhir ia percaya. Bersama dengan wanita yang lain ( Mrk. 16: 1) mereka melihat dan
mengalami bahwa Yesus tidak ada lagi di dalam kubur. Ia tidak ada lagi di
antara orang mati. Melalui Malaekat (Mrk.16: 5-7) Allah telah memastikan
dan memberitahukan kepada para wanita
itu bahwa Yesus yang disalibkan itu telah bangkit dari kematian oleh kuasa Allah.
( Rom. 10:9 ; 1 Kor 6:14; Gal. 1:1; 1 Tes.1:10) Sentuhan ilahi inilah yang menjadikan para
wanita itu percaya dan bergegas
menyampaikan kabar kebangkitan itu kepada yang lain.
Belajar dari Maria
Magdalena dan Maria yang lain, mengimani kebangkitan Kristus itu ternyata
tidaklah cukup. Kabar kebangkitan Kristus itu mesti harus kita sampaikan kepada
orang lain, agar mereka yang percaya memperoleh keselamatan. Inilah
panggilan kita. Kata ‘bergegas” menunjukkan kepada kita betapa urgennya kabar
kebangkitan Kristus itu harus sampai kepada orang lain.Dalam konteks pelayanan,
maka kabar kebangkitan Kristus itu harus sampai pada mereka yang dulu menjadi
fokus pelayanan Kristus yaitu mereka yang miskin, lemah dan tak berdaya.
Perayaan-perayaan syahdu dan indah selama Triduum yang disebut sebagai
spiritualitas altar harus segera kita bawa ke dalam kehidupan nyata terutama
kepada mereka yang lemah, miskin dan tak berdaya. Di sana kita merayakan paskah
bersama mereka dengan uluran kasih
yang menjadikan hidup mereka lebih baik
dan manusiawi. Tidak butuh waktu berlama-lama, tidak perlu termangu seperti Maria Magdalena ketika melihat kubur
kosong, melainkan segera lari dan bertindak menjumpai saudara-saudara kita yang
memerlukan uluran tangan kita.
Setelah perayaan
Paskah boleh jadi kita masih sibuk atau masih tenggelam dalam rasa kegembiraan
paskah. Tapi jangan lupa bahwa kita masih harus menyampaikan kabar kebangkitan
Kristus itu kepada mereka yang mungkin masih tegolek di rumah sakit, masih
menghitung-hitung hari tanpa harapan dan kepastian, masih tertindas dan
terbelenggu oleh ketidak adilan, tersingkir, teraniaya. Karena itu kita harus
memastikan apa yang harus kita lakukan setelah perayaan paskah ini. Mereka
menantikan kabar gembira kebangkitan Kristus. Lalu adakah rencana untuk itu ?
Ingat !Paskah tidak boleh berhenti di meja altar, tapi harus menyebar di
pasar-pasar kehidupan, menawarkan makna kebangkitan Kristus itu dengan satu
hati dan uluran kasih. SELAMAT PASKAH.
Bagus
ReplyDelete