Ibadat Sabda Widodaren
Jumat 09 Mei 20014,
sebagian umat lingkungan hadir dalam ibadat sabda dalam rangka persiapan
penerimaaan Sakramen Perkawinan Sdri F. Amy Susilowaty dengan V.Herman Sulistya
yang akan dilaksanakan Sabtu 10 Mei 2014 di Gereja Stasi Bunda Maria Maguwo. Persiapan menjelang pernikahan semacam ini disebut widoren, semacam kunjungan calon pengantin
lelaki bersama kerabatnya untuk menjaga sang mempelai perempuan jangan sampai
diganggu. Ibadat Sabda dipimpin oleh Prodiakon Bp. Yakobus Lasiman.
Dalam renungannya yang
diambil dari Mrk.10:1-9, Bp Lasiman mengingatkan kita khususnya calon mempelai
pengantin bahwa perkawinan katolik tidak mengenal perceraian, sebab apa yang
dipersatukan oleh Allah jangan diceraikan oleh manusia. Untuk mempertahankan
persatuan demikian Bp.Lasiman mengajak calon mempelai pengantin untuk ingat apa
yang dahulu dinasehatkan oleh pepunden
atau leluhur kita. " Wong mono kudu duwe gegaranane ngaurip, yaitu
cecekelan" Pegangan inilah yang harus dipelihara yaitu antara lain perlunya saling menerima satu sama lain
seperti adanya, bahkan termasuk kekurangan. Malahan kekurangan harus diatasi
bersama. " Kalau mbak Amy kurus (kuru) dan mas Sulis gemuk (lemu), maka
mas Sulis harus membuat mbak Amy gemuk (lemu)" demikian Bp. Lasiman
memberi contoh. Dengan pegangan semacam itu maka keutuhan perkawinan akan
terjaga. Bila sudah saling menyalahkan (seperti malam pertama terganggu oleh "
sruntolan" tikus dan mereka saling menyalahkan)
maka bukan saja keutuhan perkawinan mulai goyah, tetapi juga malam pertama gak
terjadi.
Selesai ibadat sabda,
umat lingkungan diajak menikmati hidangan jamuan widodaren yaitu makan bersama.
Dengan suka cita umat lingkungan menyambutnya dengan terlebih dahulu doa
bersama. Setelah semua selesai umat lingkungan mohon pamit.
0 comments:
Post a Comment