Minggu,11 Mei 2014
Tahun A / II
Minggu Paskah
IV/Hari Minggu Panggilan
Yohanes
10 : 1 - 10
____________________________
PENTINGNYA KESETIAAN
Ketika Yesus menyampaikan
perumpamaan tentang pintu masuk ke kandang domba, orang yang mendengarnya tidak
mengerti apa yang dimaksudkan (Yoh.10:6). Karena itu Yesus mengatakan :" Akulah pintu; barangsiapa
masuk melalui Aku, ia akan selamat.. " (Yoh. 10:9) Anehnya di zaman
sekarang ini, ada orang katolik yang mengerti benar apa yang dimaksud dengan pintu
yang adalah Kristus sendiri, tapi tidak mau masuk melalui pintu itu. Coba tidak
adakah orang katolik yang tidak tertangkap KPK dan dipenjara? Tidak adakah
orang katolik yang tidak pindah agama karena takut kehilangan pacar, jabatan,
karier dan popularitas? Lihat coba selebriti kita yang katolik atau kristen.
Tidak adakah orang katolik yang tidak terlibat dalam tindakan kriminal atau
pelecehan seksual? Tidak adakah orang katolik yang tidak berKTP doang? Mereka itu
mengerti Kristus, tapi gagal membangun kesetiaan kepadaNya. Mereka ini mengerti
ajaran Kristus tapi gagal melaksanakannya.
Sabda Tuhan hari ini
sesungguhnya sangat keras kepada mereka yang tidak memelihara kesetiaan kepada
Kristus dan GerejaNya. Orang-orang yang tidak setia itu diumpamakan seperti
domba yang masuk ke dalam kandang tapi tidak melalui pintu melainkan memanjat
tembok, karena itu mereka disebut pencuri dan perampok (Yoh.10:1) Gak sulit
mendengar reaksi orang bila dipandang demikian itu: marah, banyak alasan
bertele-tele, menutup diri. Lebih hebat lagi mengatakan " Gereja gak peka,
Gereja gak mengerti persoalan hidup kongkrit". Padahal kita tahu kesetiaan
kepada Kristus dan GerejaNya adalah jalan keselamatan. Kesetiaan kepada
Kristus, kesetiaan kepada ajaran Gereja adalah kesetiaan yang mampu membawa kita
membentengi diri terhadap segala godaan dengan berbagai tawaran dunia yang
menggiurkan. Maka mari seraya melihat situasi hidup kita masing-masing, hari ini kita melihat kesetiaan kita, sampai di mana kita telah membangun kesetiaan itu kepada
Kristus dan GerejaNya.
Hari ini juga adalah
hari panggilan. Gereja tanpa gembala akan ompong. Tidak memiliki kekuatan untuk
bersuara. Pada hal Kristus telah mempercayakan kepada para rasul terutama Rasul
Petrus untuk meneruskan suaraNya, meneruskan perutusanNya, agar keselamatan itu
terus melingkupi umatNya ( bdk.Mat.16:18; Yoh. 21: 15-17). Kita sedih sebab tidak
semua kaum muda katolik dewasa ini siap sedia menjadi gembala, siap menjadi
orang yang rela mengorbankan hidup seutuhnya untuk Kristus dan Gereja. Tidak
sedikit kaum muda justru memandang panggilan menjadi imam, bruder, suster,
biarawan-biarawati sebagai panggilan yang tidak relevan bagi kehidupan di zaman
modern ini. Maka menjadi tugas dan panggilan para orangtua katolik untuk
mendidik dan mengajari mereka sedini mungkin agar mereka mengerti bahwa panggilan
menjadi imam, suster, bruder dan biarawan-biarawati adalah panggilan luhur,
panggilan yang menggemakan wujud tanggungjawab sebagai orang katolik sejati terhadap
hidup dan perkembangan Gereja. Maka mari kita berdoa dan memohon kepada Kristus,
agar selain kita mampu membangun kesetiaan kepadaNya, juga memohon agar kaum
muda katolik tergugah untuk rela mengorbankan hidup seutuhnya bagi Kristus dan
GerejaNya. Hidup OMK!
0 comments:
Post a Comment